KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktik kotor dalam menjalankan usaha untuk mendapatkan proyek belum juga hilang. Walaupun pemerintah sudah memperbaiki proses pengadaan barang dan jasa dengan sistem elektronik dan menggencarkan pemberantasan pungutan liar, praktik suap dalam mendapatkan proyek masih juga merajalela. Data Transparency Internasional (TII) Indonesia dari hasil survey yang mereka lakukan terhadap 1.200 pengusaha di 12 kota besar di Indonesia, suap masih dirasakan oleh 17% pelaku usaha yang disurvei. Akibat suap tersebut, 17% pengusaha tersebut gagal dapat proyek karena suap. "Mereka kalah kompetisi karena pesaing mereka menyuap," kata Wawan Sujatmiko, Manager Riset TII, Rabu (22/11).
17% pengusaha gagal dapat proyek karena suap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktik kotor dalam menjalankan usaha untuk mendapatkan proyek belum juga hilang. Walaupun pemerintah sudah memperbaiki proses pengadaan barang dan jasa dengan sistem elektronik dan menggencarkan pemberantasan pungutan liar, praktik suap dalam mendapatkan proyek masih juga merajalela. Data Transparency Internasional (TII) Indonesia dari hasil survey yang mereka lakukan terhadap 1.200 pengusaha di 12 kota besar di Indonesia, suap masih dirasakan oleh 17% pelaku usaha yang disurvei. Akibat suap tersebut, 17% pengusaha tersebut gagal dapat proyek karena suap. "Mereka kalah kompetisi karena pesaing mereka menyuap," kata Wawan Sujatmiko, Manager Riset TII, Rabu (22/11).