Gejala Klinis HIV - Jumlah kasus HIV atau Human Immunodeficiency Virus di Banten masih tinggi pada tahun 2023. Dibandingkan daerah lain di Provinsi Banten, kasus HIV terbanyak terdapat di Tangerang Raya. Apa saja gejala klinis HIV? Diberitakan Kompas.com, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, estimasi kasus HIV/AIDS di daerahnya sebanyak 17.680 orang. Dari total estimasi itu, 91 persen kasus berhasil ditemukan dan dalam upaya pengobatan. "Perkiraan jumlah penderita HIV di Banten itu sekitar 17.680 orang. Kita mengejar, mencari, dan melakukan skrining pada mereka yang berisiko terhadap HIV, kita sudah menemukan 91 persen dari total estimasi tersebut," kata Ati di gedung DPRD Banten, Rabu (2/8/2023).
Ati menyebut, kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan di wilayah Tangerang Raya yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. "Sebaran paling tinggi Tangerang Raya. Tapi semua kabupaten/kota punya (kasus) HIV/AIDS," ujar Ati. Saat ini, pihaknya bersama KPAI masih terus melakukan skrinning dengan menyasar kelompok berisiko agar tidak terjadi penularan dan penambahan kasus. Baca Juga: Ciri-Ciri HIV, Apakah Ruam Merah Tanda HIV? Mantan Direktur RSUD Kota Tangerang itu menjelaskan, untuk penanganan penderita HIV/AIDS saat ini di Banten sudah ada 98 layanan kesehatan. "Semua puskesmas sudah memberikan pelayanan untuk HIV, obat-obatan, dan biaya perawatan pun dikasih gratis," ungkap dia. Ati mengungkapkan, faktor penyebab penularan HIV/AIDS di Banten mulai bergeser. Di bawah tahun 2015, penularan terbanyak disebabkan jarum suntik penggunaan narkoba. Namun, 2015 ke atas, penularan didominasi karena hubungan badan dengan banyak orang atau heteroseksual. Bahkan, saat ini penyebab tingginya kasus HIV/AIDS di Indonesia termasuk Banten karena hubungan seksual dengan sesama jenis atau LGBT. "Ditambah lagi sekarang lelaki suka lelaki," tandas dia. Gejala klinis HIV HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan beberapa jenis kanker. Tanpa kekebalan tubuh yang kuat, tubuh kesulitan melawan infeksi, sehingga penderita HIV lebih rentan untuk terserang penyakit. Mengutip website RS Annisa, gejala klinis HIV pada tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala berat. Infeksi HIV hingga menjadi AIDS terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
- Fase pertama: infeksi HIV akut
- Sariawan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Radang tenggorokan
- Hilang nafsu makan
- Nyeri otot
- Ruam
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Berkeringat
- Fase kedua: fase laten HIV
- Fase ketiga: AIDS
- Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan
- Pneumonia
- Toksoplasmosis
- Meningitis
- Tuberkulosis (TB)
- Kanker, seperti limfoma dan sarkoma kaposi