JAKARTA. Hari ini, pemerintah berencana membeli kembali (buy back) Surat Berharga Negara (SBN). Salah satu tujuan buy back ini adalah untuk mengurangi jumlah SBN berkupon tinggi yang telah terbit dan tetap mempertimbangkan efektivitas biayanya bagi pemerintah. Selain itu, buy back bertujuan untuk menata kembali struktur jatuh tempo SBN dalam rangka pengendalian risiko. Prinsipnya, semua investor pemegang seri-seri SBN yang ditawarkan dapat mengikuti lelang buy back ini. Namun, keikutsertaan investor pemegang SBN tetap harus dilakukan melalui diler utama yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Saat ini, setidaknya sudah ada 18 dealer utama, yang terdiri dari 14 bank serta 4 perusahaan sekuritas. Berdasarkan aturan main, volume penawaran minimum oleh investor adalah Rp 1 miliar atau kelipatannya. Dalam lelang kali ini, pemerintah akan menebus 19 seri SBN yang memiliki jatuh tempo tahun 2011 hingga 2013, kecuali ORI007 dan Surat Utang Negara (SUN) FR0015.
19 seri SBN siap ditebus
JAKARTA. Hari ini, pemerintah berencana membeli kembali (buy back) Surat Berharga Negara (SBN). Salah satu tujuan buy back ini adalah untuk mengurangi jumlah SBN berkupon tinggi yang telah terbit dan tetap mempertimbangkan efektivitas biayanya bagi pemerintah. Selain itu, buy back bertujuan untuk menata kembali struktur jatuh tempo SBN dalam rangka pengendalian risiko. Prinsipnya, semua investor pemegang seri-seri SBN yang ditawarkan dapat mengikuti lelang buy back ini. Namun, keikutsertaan investor pemegang SBN tetap harus dilakukan melalui diler utama yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Saat ini, setidaknya sudah ada 18 dealer utama, yang terdiri dari 14 bank serta 4 perusahaan sekuritas. Berdasarkan aturan main, volume penawaran minimum oleh investor adalah Rp 1 miliar atau kelipatannya. Dalam lelang kali ini, pemerintah akan menebus 19 seri SBN yang memiliki jatuh tempo tahun 2011 hingga 2013, kecuali ORI007 dan Surat Utang Negara (SUN) FR0015.