JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan 1.965 formasi dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk atlet dan pelatih berprestasi, putra-putri Papua, kaum disable, serta sarjana berprestasi, sarjana yang mengajar di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Kebijakan ini sebagai apresiasi dan afirmasi bagi putra-putri terbaik bangsa. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Herman Suryatman mengatakan, untuk atlet dan pelatih berprestasi sejumlah 300 formasi, sarjana berprestasi sejumlah 200 formasi, sarjana mengajar untuk penempatan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal sejumlah 1.000 formasi, putra-putri Papua sejumlah 165 formasi, dan yang terakhir untuk kaum disabel sebanyak 300 formasi. Untuk formasi khusus bagi atlet dan pelatih berprestasi berada di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, sarjana berprestasi dan sarjana mengajar berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Sedangkan formasi khusus untuk kaum disabel berada di bawah Kementerian Sosial,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (30/08).
1.965 formasi CPNS bagi atlet dan orang disable
JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan 1.965 formasi dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk atlet dan pelatih berprestasi, putra-putri Papua, kaum disable, serta sarjana berprestasi, sarjana yang mengajar di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Kebijakan ini sebagai apresiasi dan afirmasi bagi putra-putri terbaik bangsa. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Herman Suryatman mengatakan, untuk atlet dan pelatih berprestasi sejumlah 300 formasi, sarjana berprestasi sejumlah 200 formasi, sarjana mengajar untuk penempatan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal sejumlah 1.000 formasi, putra-putri Papua sejumlah 165 formasi, dan yang terakhir untuk kaum disabel sebanyak 300 formasi. Untuk formasi khusus bagi atlet dan pelatih berprestasi berada di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, sarjana berprestasi dan sarjana mengajar berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Sedangkan formasi khusus untuk kaum disabel berada di bawah Kementerian Sosial,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (30/08).
