JAKARTA. Dua anak perusahaan patungan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yaitu Krakatau Osaka Steel dan Krakatau Nippon Steel Sumikin, gagal mendapatkan fasilitas tax holiday. Kementerian Perindustrian (Kemperin) menilai, keduanya tidak memenuhi syarat untuk memperoleh tax holiday dalam hal memberi dampak luas dan memberi nilai tambah. Meski produksi Krakatau Nippon kelak menjadi bahan baku industri otomotif, Kemperin menilai, bahan dasarnya masih impor. "Jadi dampaknya juga tidak luas, hanya ke industri otomotif," ujar Haris Munandar, Kepala Pusat Pengkajian Kebijakan dan Iklim Usaha Industri Kemperin, Selasa (15/4). Krakatau Osaka ingin membangun pabrik baja profil, baja tulangan dan flat bar senilai US$ 220 juta. Pabrik berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun ini akan beroperasi mulai akhir 2016. Porsi kepemilikannya, Krakatau Steel 20% dan Osaka Steel 80%.
2 Anak usaha KS gagal dapat tax holiday
JAKARTA. Dua anak perusahaan patungan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yaitu Krakatau Osaka Steel dan Krakatau Nippon Steel Sumikin, gagal mendapatkan fasilitas tax holiday. Kementerian Perindustrian (Kemperin) menilai, keduanya tidak memenuhi syarat untuk memperoleh tax holiday dalam hal memberi dampak luas dan memberi nilai tambah. Meski produksi Krakatau Nippon kelak menjadi bahan baku industri otomotif, Kemperin menilai, bahan dasarnya masih impor. "Jadi dampaknya juga tidak luas, hanya ke industri otomotif," ujar Haris Munandar, Kepala Pusat Pengkajian Kebijakan dan Iklim Usaha Industri Kemperin, Selasa (15/4). Krakatau Osaka ingin membangun pabrik baja profil, baja tulangan dan flat bar senilai US$ 220 juta. Pabrik berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun ini akan beroperasi mulai akhir 2016. Porsi kepemilikannya, Krakatau Steel 20% dan Osaka Steel 80%.