KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Balita yang menderita batuk sebaiknya tidak diberikan obat batuk yang dijual bebas di toko. Ini obat rumahan yang bisa meredakan batuk pada balita. Batuk, gangguan pernapasan yang bisa menyerang siapa saja. Baca Juga: Minum Kopi yang Mengandung Kafein Bisa Mencegah Terbentuknya Batu Ginjal
Obat batuk untuk balita
Food and Drug Administration (FDA) tidak merekomendasikan obat batuk dan pilek OTC (obat bebas) untuk anak di bawah usia 2 tahun. Alasannya, obat tersebut berisiko memberikan efek samping yang bisa mengancam nyawa. Obat batuk yang dijual bebas mungkin sangat berbahaya untuk anak-anak bila:- Minum obat terlalu banyak
- Minum obat terlalu sering
- Minum obat lain dengan bahan aktif yang sama
- Minum obat yang mengandung kodein, karena obat ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan efek samping serius
Obat rumahan untuk mengobati batuk pada balita
Menurut FDA, pengobatan rumahan cenderung menjadi metode pengobatan yang lebih aman dan efektif untuk mengurangi gejala batuk pada anak-anak. Berikut obat rumahan yang bisa membantu mengobati batuk pada balita: 1. Madu Sebuah tinjauan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa madu memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antiinflamasi. Semua sifat madu tersebut efektif meringankan gejala batuk. Perlu Anda ketahui, madu dan produk yang mengandung madu tidak cocok untuk anak di bawah usia 12 bulan. Sebuah penelitian tahun 2018 membandingkan efek madu dengan perawatan lain, termasuk obat-obatan, penekan batuk, plasebo, dan tanpa perawatan. Hasilnya menunjukkan bahwa madu itu lebih efektif dalam meredakan gejala batuk daripada diphenhydramine dan tanpa pengobatan. Berhubungan dengan memperpendek durasi gejala batuk, madu tampak kebih efektif daripada plasebo dan salbutaml. Para penulis penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung atau menetang penggunaan madu untuk mengobati batuk. 2. Humidifier Humidifier dingin membantu melembabkan saluran udara dan melonggarkan sekresi lendir. Namun, FDA memperingatkan agar Anda tidak menggunakan humidifier hangat karena bisa menyebabkan pembengkakan pada saluran hidung yang bisa memperburuk pernapasan. Menyimpan pelembab kabut dingin di kamar balita mungkin menjadi metode sederhana dan non invasif untuk membantu meringankan gejala batuk.- Anak batuk tanpa henti
- Nyeri dada yang menetap saat tidak batuk
- Sakit telinga atau drainase telinga
- Sakit sinus
- Demam berulang atau demam yang berlangsung lebih dari tiga hari