2 Faktor Ini Bikin Jumlah Kunjungan Wisman Naik 7,36% pada Mei 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui pelemahan rupiah menjadi salah satu pendongkrak peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. 

BPS mencatat jumlah kunjungan wisman masuk ke Indonesia pada periode Mei tahun ini mencapai 1.145.499 kunjungan atau naik 7,36% (MoM) secara bulanan dan naik 20,11% secara tahunan (YoY). 

"Nilai tukar salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kunjungan wisman," jelas Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah dalam konferensi pers, Senin (1/7). 


Meski begitu, Habibullah menegaskan selain kurs rupiah ada beberapa hal lain yang menyebabkan kenaikan kunjungan wisman ke dalam negeri di bulan Mei 2024. 

Salah satu faktor utamanya adanya momen libur internasional yaitu libur hari raya waisak. 

Baca Juga: Meningkat, Kunjungan Wisman Semakin Mendekati Level Sebelum Pandemi

"Jadi secara umum dikarenakan libur hari raya waisak," ungkapnya. 

Sebelumnya, BPS melaporkan total kunjungan turis asing secara kumulatif dari Januari-Mei 2024 totalnya mencapai 5.244.213 kunjungan. Jumlah tersebut melonjak 23,78% jika dibandingkap pada periode yang sama tahun lalu. 

Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan tingkat kunjungan wisman ini sudah semakin mendekati level sebelum pandemi di tahun 2019. Bahkan, jumlah ini menjadi rekor tertinggi kunjungan wisman sejak pandemi berlangsung pada Mei 2019. 

"Tingkat kunjungan wisman semakin mendekati level sebelum pandemi di 2019. Total jumlah kunjungan wisman pada 5 bulan pertama di 2024 ini merupakan yang tertinggi selama 4 tahun terakhir sejak 2020," urainya. 

Khusus pada Mei tahun ini, kunjungan terbanyaka berasal dari turis Malaysia sebanyak 200,1 ribu kunjungan, diikuti Australia dengan 137,2 ribu kunjungan dan Singapura sebesar 111 ribu kunjungan. 

Baca Juga: Peretasan PDN Ganggu Layanan Imigrasi, Sandiaga Klaim Kunjungan Wisatawan Tetap Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati