KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu belakangan, susu ikan kerap jadi perbincangan hangat di masyarakat. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis susu ikan menjadi salah satu pilihan kebutuhan protein masyarakat. Pasalnya, protein ikan lebih tinggi dibandingkan protein non-ikan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat menjadi pembicara dalam webinar nasional “Mengenal Kandungan Gizi Susu Ikan” yang diadakan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia, Jumat (27/9/2024).
Mengutip Infopublik.id, Trenggono mengatakan, produksi perikanan Indonesia selama satu dekade terakhir stabil di kisaran 20-25 juta ton per tahun, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sekitar 2%. Artinya, sumber protein dari sektor perikanan masih melimpah ketimbang sumber protein berbasis darat yang saat ini sebagian besar dari ekspor. “Ikan telah menjadi sumber protein penting dalam pola makan masyarakat Indonesia, dan masih ada ruang untuk peningkatan,” katanya. Trenggono menjelaskan, Hidrolisat Protein Ikan (HPI) hadir untuk menjawab tantangan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang tidak suka makan ikan karena bau amis, alergi, makannya ribet, berduri dan lain sebagainya. Baca Juga: Orangtua Perhatikan, Ini 4 Syarat yang Perlu Dipenuhi Sebelum Mulai MPASI HPI yang menjadi bahan baku utama susu ikan juga memiliki karakteristik yang multifungsi dan praktis, sehingga dapat mendorong terciptanya inovasi produk pangan lokal unggulan lainnya melalui fortifikasi bahan makanan dan minuman.