2 Orang meninggal setelah terima vaksin AstraZeneca, Korea Selatan mulai penyelidikan



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Otoritas Korea Selatan segera memulai penyelidikan terkait meninggalnya dua orang setelah menerima vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.

Menurut laporan Yonhap, dua orang masing-masing berusia 63 tahun dan 50 tahun meninggal beberapa hari setelah menerima vaksin virus corona. Penyelidikan lebih lanjut dimulai Rabu (3/3).

Seorang yang berusia 63 tahun merupakan penerima vaksin yang tinggal di panti jompo. Ia mengidap gangguan serebrovaskular dengan gejala demam tinggi setelah menerima vaksin AstraZeneca.


Pada Selasa (2/3), penerima vaksin tersebut dipindahkan ke rumahsakit yang lebih besar. Sayangnya, ia meninggal setelah menunjukkan gejala keracunan darah dan pneumonia.

Penerima vaksin kedua yang meninggal pada Rabu (3/3) berusia 50 tahun memiliki gangguan jantung dan diabetes. Setelah menerima vaksin satu hari sebelumnya, ia dilaporkan mengalami beberapa kali serangan jantung.

Baca Juga: Korea Utara akan menerima hingga 1,7 juta dosis vaksin Covid-19 dari COVAX

Dikutip dari Reuters, seorang pejabat Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki penyebab kematian. Mereka juga akan meninjau lebih lanjut.

Untuk saat ini, juru bicara AstraZeneca di Seoul menyatakan, perusahaan belum mau memberikan komentar terkait dua kasus meninggal tersebut.

Korea Selatan memulai program vaksinasi nasional pekan lalu. Hingga Selasa, negeri ginseng telah memvaksin 85.904 orang dengan vaksin AstraZeneca dan 1.524 orang dengan vaksin Pfizer. Semuanya baru menerima dosis pertama.

Seperti banyak negara lainnya, Korea Selatan masih belum bisa mengendalikan laju penyebaran virus corona bahkan setelah pandemi berjalan selama satu tahun.

Per Selasa, Korea Selatan melaporkan 444 kasus baru, naik dari 344 di hari sebelumnya. Dengan tambahan ini, total kasus yang dikonfirmasi mencapai 90.816, dengan 1.612 kematian.

Selanjutnya: Moon Jae-in menilai Olimpiade Tokyo bisa perbaiki hubungan diplomasi dengan Jepang