2 Rekomendasi Saham yang Layak Dibeli Sekarang Menurut Wall Street



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham pada tahun ini menunjukkan kinerja yang terpecah. Sementara saham-saham teknologi yang melesat telah mendorong indeks S&P 500 ke titik tertinggi baru, hambatan dalam pengeluaran konsumen telah membebani kinerja merek-merek konsumen terkemuka.

Dua saham yang dimiliki secara luas dan menunjukkan kinerja di bawah rata-rata adalah Tesla (NASDAQ: TSLA) dan Starbucks (NASDAQ: SBUX). Namun, kedua saham ini baru-baru ini melonjak karena munculnya katalis pertumbuhan baru, dan dua analis Wall Street percaya bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli.

1. Tesla: Peluang Besar dalam Layanan Robotaxi

Saham Tesla telah memberikan pengembalian yang fenomenal bagi investor selama dekade terakhir, namun dalam beberapa tahun terakhir, saham ini cenderung stagnan.


Penjualan mobil listrik semakin menantang dengan suku bunga yang lebih tinggi yang membuat pembiayaan lebih mahal, ditambah dengan meningkatnya persaingan. Meski demikian, saham Tesla naik 16% dalam tiga bulan terakhir karena para investor juga mulai memperhatikan peluang menjanjikan lainnya dalam jangka pendek.

Alexander Potter, analis dari Piper Sandler, yakin bahwa saham Tesla layak dibeli menjelang peluncuran layanan robotaxi yang dijadwalkan pada 10 Oktober mendatang.

Baca Juga: Industri Kripto Galang Dana US$100.000 untuk Kamala Harris

Layanan robotaxi diperkirakan akan sangat menguntungkan bagi Tesla dalam jangka panjang, tetapi juga menyoroti peluang dalam produksi baterai perusahaan, yang dimaksudkan untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan.

Produksi baterai Tesla meningkat pesat. Pada kuartal kedua, Tesla memproduksi 50% lebih banyak sel 4680 dibandingkan kuartal pertama. Ini akan mendukung pertumbuhan cepat yang dialami Tesla dalam bisnis penyimpanan energi mereka, sekaligus berpotensi memasok jutaan mobil listrik di jalan raya, terutama robotaxi.

Proyeksi Keuntungan Operasional yang Tinggi

Ark Invest percaya bahwa keuntungan operasional per kilowatt-jam yang digunakan untuk robotaxi bisa mencapai US$466 dibandingkan hanya US$60 untuk mobil listrik biasa. Proyeksi ini sesuai dengan prediksi perusahaan bahwa Tesla akan meningkatkan profitabilitasnya dan mendorong harga saham hingga setinggi US$2.600 pada tahun 2029.

Elon Musk, CEO Tesla, percaya bahwa proyeksi optimis ini mungkin terjadi. Dunia sedang bergerak menuju transportasi listrik dan otonom, dan peningkatan cepat dalam produksi baterai Tesla menunjukkan keunggulan dalam manufaktur, yang akan menjadi sangat berharga.

Pasar transportasi adalah industri bernilai US$10 triliun, dan Tesla adalah disruptor utama dalam industri ini.

Baca Juga: 20 Saham Terbaik yang Direkomendasikan Morgan Stanley untuk Investasi 2024

2. Starbucks: Menuju Pemulihan yang Menguntungkan

Starbucks merupakan merek restoran terkemuka di dunia, menurut Brand Finance, namun seperti halnya Tesla, saham ini tertekan oleh lemahnya pengeluaran konsumen. Penjualan komparatif Starbucks menurun selama dua kuartal terakhir, tetapi saham ini naik 30% setelah perusahaan mengumumkan perekrutan Brian Niccol dari Chipotle Mexican Grill sebagai CEO.

Niccol telah membawa Chipotle menuju pertumbuhan luar biasa selama lima tahun terakhir. Meski Chipotle sudah merupakan bisnis yang berkinerja tinggi, Niccol berhasil meningkatkan margin keuntungan dari restoran-restoran tersebut, yang membantu mendorong harga saham naik 232% dalam lima tahun terakhir.

David Palmer, analis dari Evercore ISI, melihat peluang serupa di Starbucks. Palmer baru-baru ini meningkatkan peringkat saham Starbucks menjadi "outperform" (beli). Perekrutan Niccol meningkatkan kemungkinan keberhasilan pemulihan bagi Starbucks, menurut Palmer.

Salah satu faktor yang menguntungkan Chipotle adalah kemampuan pemesanan digitalnya, yang mencakup 35% dari bisnis Chipotle. Starbucks juga unggul dalam penerapan pemesanan melalui aplikasi seluler, namun diharapkan akan ada peningkatan lebih lanjut di bawah manajemen baru yang dapat mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi toko.

Baca Juga: Kurangi Kepemilikan Saham Microsoft, Bill Gates Koleksi Berkshire Hathaway

Rekam jejak Niccol dalam memimpin inisiatif serupa di Chipotle seharusnya menempatkan Starbucks pada jalur pertumbuhan yang menguntungkan.

Proyeksi Pertumbuhan Pendapatan yang Mengesankan

Palmer memproyeksikan bahwa pertumbuhan pendapatan tahunan Starbucks dapat mencapai 15% atau lebih selama tiga tahun ke depan.

Dengan asumsi bahwa saham tetap diperdagangkan pada rasio harga terhadap pendapatan pasar rata-rata sebesar 27, investor seharusnya melihat pengembalian yang menarik dari investasi mereka.

Editor: Handoyo .