2.000 pelanggan nunggak, PLN Sampit rugi Rp 1,7 M



SAMPIT. Sedikitnya 2.000 pelanggan PLN Ranting Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimatan Tengah terancam diputus karena menunggak pembayaran.

Direktur PT PLN Ranting Sampit, Ginter mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan data per Desember 2014 dan diperkirakan saat ini telah bertambah. "emutusan aliran listrik terhadap pelanggan yang tidak bayar tersebut sudah sesuai dengan ketentuan PT PLN.

"Dari 2.000 pelanggan tersebut nantinya ada yang diputus alirannya dan ada juga yang dibongkar meterannya," kata Ginter kepada wartawan di Sampit, Kamis.


Ia mengatakan pelanggan yang dikenai sanksi pemutusan aliran listrik adalah mereka yang menunggak pembayaran setelah tanggal 20 dan yang meternya dibongkar dikenakan pada pelanggan yang menunggak pembayaran selama tiga bulan ke atas.

Bagi pelanggan yang alat meter listriknya dibongkar maka jika akan menyambung lagi akan dikenai biaya sama seperti pemasangan baru. Menurut Ginter, akibat adanya tunggakan pembayaran pelanggan tersebut PT PLN Ranting Sampit mengalami kerugian kurang sebesar Rp 1,7 miliar.

"Pemutusan aliran listrik pelanggan yang menunggak pembayaran kami pastikan tidak ada toleransi lagi karena semua ini untuk menegakkan aturan yang berlaku. Untuk itu kami berharap pelanggan jangan menunggak pembayaran," katanya.

Eksekusi pemutusan aliran listrik pelanggan yang menunggak dilakukan hampir setiap hari kerja, kata Ginter dan menambhakan bahwa saat ini pihak PT PLN Ranting Sampit terus berupaya memberikan pemerataan aliran listrik kepada masyarakat terutama di daerah pedesaan.

Untuk pemerataan pelayanan listrik tersebut pihak PT PLN menjalin kerja sama dengan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Kotim.

Masih belum meratanya pelayanan listrik di Kabupaten Kotim karena terkendala keterbatasan pembangkit, sehinga ada beberapa desa yang letaknya terlalu jauh dari kota tidak dapat dialiri listrik sama sekali.

"Kami menyarankan bagi desa yang jauh dari kota solusinya adalah membangun pembangkit baru di daerah terdekat, solusi lainnya kerja sama dengan pihak perusahaan sawit yang memiliki kelebihan daya," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa