KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini terdapat kurang lebih 200.000 ton beras yang disimpan lebih dari empat bulan di gudang-gudang Bulog yang ada di seluruh Indonesia. Bahkan, terdapat beras yang sudah disimpan selama 1,5 tahun. Menurut pria yang kerap dipanggil Buwas ini, nantinya beras-beras tersebut akan digantikan (disposal) dengan beras baru sehingga beras yang disalurkan ke masyarakat oleh Bulog memiliki kualitas yang baik. “Yang lalu memang kami ada menyalurkan beras yang mutunya sudah turun. Namun ini dikarenakan tidak ada aturan mengatur tentang itu (disposal beras). Maka kami koordinasi dengan kementerian lain termasuk ke pak presiden sehingga beras yang sudah tidak layak dikonsumsi itu akan kita disposal dan akan digantikan dengan beras yg berkualitas atau maksimal beras yang ada di Bulog lamanya hanya 4 bulan, jadi lebih dari itu tidak akan didistribusikan ke masyarakat,” jelas Buwas, Selasa (27/6).
200.000 ton beras di gudang Bulog lebih dari empat bulan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini terdapat kurang lebih 200.000 ton beras yang disimpan lebih dari empat bulan di gudang-gudang Bulog yang ada di seluruh Indonesia. Bahkan, terdapat beras yang sudah disimpan selama 1,5 tahun. Menurut pria yang kerap dipanggil Buwas ini, nantinya beras-beras tersebut akan digantikan (disposal) dengan beras baru sehingga beras yang disalurkan ke masyarakat oleh Bulog memiliki kualitas yang baik. “Yang lalu memang kami ada menyalurkan beras yang mutunya sudah turun. Namun ini dikarenakan tidak ada aturan mengatur tentang itu (disposal beras). Maka kami koordinasi dengan kementerian lain termasuk ke pak presiden sehingga beras yang sudah tidak layak dikonsumsi itu akan kita disposal dan akan digantikan dengan beras yg berkualitas atau maksimal beras yang ada di Bulog lamanya hanya 4 bulan, jadi lebih dari itu tidak akan didistribusikan ke masyarakat,” jelas Buwas, Selasa (27/6).