2008, Ekspor Toyota Nasional Tembus 58.000 Unit



JAKARTA. Bisa dibilang, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota Astra Motor (TAM) cukup berjaya mengeskpor mobil nasional ke pasar luar negeri. Maklum saja, sepanjang 2008 lalu mereka berhasi menembus angka penjualan yang cukup fantastis yaitu 58.000 unit. Angka segitu jelaqs melonjak tajam bila dibandingkan dengan data ekspor di 2007. Saat itu ekspor mobil Toyota mencapai 47.000 unit. Itu artinya ada peningkatan sekitar 23 %. “Untuk 2009 kami masih belum menetapkan target. Tapi kami prediksikan ekspornya akan terkoreksi hingga 20 %,” tandas Chief External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI), Irwan Priantoko, Minggu (1/3) di Jakarta. Adapun mobil yang mereka ekspor adalah jenis MPV yakni Avanza dan Inova dan SUV Fortuner. Dari mobil itu, Avanza jelas memberikan nilai ekspor paling besar sepanjang 2008 lalu dengan 28.000 unit. Bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada 2007 Avanza hanya mencapai 24.000 unit saja. Sedangkan Inova sepanjang 2008 berhasil menembus angka ekspor 11.000 unit dan Fortuner dengan 19.000 unit. Dan untuk 2007, nilai ekspor Inova sekitar 8.000 unit sedangkan Fortuner itu mencapai 15.000 unit. “Semuanya kami ekspor dalam bentuk CBU, “ tukasnya. Tentu saja dengan hasil kinclong itu, nilai ekspor TMMI mencapai US $ 740 juta pada 2008. Sedangkan pada 2007 nilainya hanya sekitar US $ 560 juta. Itu artinya ada peningkatan sekitar 32 %. Hanya sayangnya untuk target 2009 mereka belum berani untuk memberitahukannya. “tapi yang jelass dari kegiiatan ekspor ini, memberikan kontribusi terhadap pemasukan TAM saekitar 30 %,” ujarnya. Sejauh ini, TMMI masih melakukan ekspor ke negara-negara tujuan mereka. Seperti misalnya ke kkawasan Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Mesir, Lebanon, Uni Emirat Arab, Oman. Tidak hanya itu saja mereka juga melakukan ekspor ke negara Asia seperti Thailand, Malaysia dan Filipina. Total tujuan ekspor mobil Toyota mencapai 25 negara. “Dan dari situ saja ekspor ke Timur Tengah lebih banyak daripada ke Asia. Komposisinya mencapai 60 %,” ujarnya. Hanya saja, pada 2009 ini mereka belum kepikiran untuk mencari pasar baru. Mereka lebih memilih untuk mempertahankan pasar yang sudah lama terbentuk. Pasalnya hambatan mencari pasar baru adalah pada lemahnya daya beli konsumen di negara tersebut. Secara umum, penjualan ekspor mobil pada 20009 ini diperkirakan hanya tembus sekitar 65.000 unit sampai dengan 70.000 unit saja. Padahal pada 2008 lalu penjualan bisa menembus hingga 100.000 unit. Itu artinya ada penurunan hingga 40 %. “Ini karena pelemahan daya beli masyarakat setempat,” ujar Sekjen Gaikindo, Freddy Soetrisno. Nah, untuk pasar ekspor ini tidak banyak ATPM yang bermain. Biasanya mereka yang bernaung di bawah group Astra, Indomobil sajalah mengekspor mobil. Makanya untuk eekspor ini mereka sama sekali tidak berkompetisi antara satu dengan yang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: