JAKARTA. Sektor energi listrik di Indonesia rupanya masih menarik bagi investor dari Jepang. Dua perusahaan Jepang, Marubeni Co Ltd dan Mitsui Co Lt, berencana membangun pembangkit listrik 1.400 megawatt (MW) tahun depan. Investasi proyek tersebut diperkirakan akan mencapai US$ 1,4 miliar. Rencananya, Mitsui Co Ltd akan membangun pembangkit di Paiton, Jawa Timur dengan kekuatan 800 MW. Sedangkan Marubeni membangun pembangkit listrik berkapasitas 600 MW di Cirebon, Jawa Barat. Mungkin, pembangkit listrik yang dibangun bertenaga panas bumi alias geothermal. ā€¯Mereka akan segera launching proyek tersebut pada akhir tahun ini dan pembangunan mulai awal tahun depan," kata Menteri Perindustrian (Menperin) M.S Hidayat, kemarin (9/11). Hidayat bilang, pembangkit listrik kedua perusahaan Jepang ini merupakan proyek di luar crash program pembangkit 10.000 MW yang sedang direncanakan pemerintah. Artinya, mereka berstatus pembangkit listrik swasta atau independent power producer (IPP). Pendanaannya sebagian besar akan dibiayai Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
2010, Marubeni dan Mitsui Bangun Pembangkit Listrik 1.400 MW
JAKARTA. Sektor energi listrik di Indonesia rupanya masih menarik bagi investor dari Jepang. Dua perusahaan Jepang, Marubeni Co Ltd dan Mitsui Co Lt, berencana membangun pembangkit listrik 1.400 megawatt (MW) tahun depan. Investasi proyek tersebut diperkirakan akan mencapai US$ 1,4 miliar. Rencananya, Mitsui Co Ltd akan membangun pembangkit di Paiton, Jawa Timur dengan kekuatan 800 MW. Sedangkan Marubeni membangun pembangkit listrik berkapasitas 600 MW di Cirebon, Jawa Barat. Mungkin, pembangkit listrik yang dibangun bertenaga panas bumi alias geothermal. ā€¯Mereka akan segera launching proyek tersebut pada akhir tahun ini dan pembangunan mulai awal tahun depan," kata Menteri Perindustrian (Menperin) M.S Hidayat, kemarin (9/11). Hidayat bilang, pembangkit listrik kedua perusahaan Jepang ini merupakan proyek di luar crash program pembangkit 10.000 MW yang sedang direncanakan pemerintah. Artinya, mereka berstatus pembangkit listrik swasta atau independent power producer (IPP). Pendanaannya sebagian besar akan dibiayai Japan Bank for International Cooperation (JBIC).