2011, enam perusahaan cbm siap beroperasi



JAKARTA. Indonesia bakal mendapatkan tambahan pasokan gas sebesar 9 juta kaki kubik perhari (mmscfd) dari pengembangan blok coal bed methane (cbm) tahun ini. Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), Elan Biantoro bilang, pasokan gas sebesar itu mampu menghasilkan daya listrik sebesar 22,5 megawaat (mw)."Gas itu akan dialokasikan kepada pasar setempat. Kalau 1 mmscfd bisa menghasilkan 2,5 mw. Itu bisa membantu kelistrikan dan menghidupi beberapa kecamatan," ujar Elan, Rabu (12/1).BP Migas mematok target gas itu akan mulai berproduksi pada Agustus hingga Desember 2011. Pasokan gas itu akan berasal dari 6 blok wilayah kerja (wk) cbm. Beberapa diantaranya adalah Sanga-sanga (Kalimantan Timur) milik Vico, Sangatta (Kalimantan Timur) milik Ephindo, di Blok Barito (Kalimantan Selatan) milik Exxon dan Sugico, dan di Sumatera Selatan milik Medco. "Ada enam perusahaan sudah berkomitmen tahun ini akan sudah mulai berproduksi. Masing-masing perusahaan produksinya 1 mmscfd hingga 3 mmscfd," ujarnya. Elan bercerita, Vico memiliki keinginan sebagai perusahaan pertama yang akan memproduksi LNG dari gas CBM. "Nantinya jika ini berhasil bisa mengganti kapasitas produksi LNG dari gas alam menjadi gas CBM di 2014," papar Elan. Tahun ini, Indonesia sudah memiliki 23 perusahaan yang CBM. Ke depannya, BP Migas berharap perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk merambah CBM akan lebih banyak lagi. "Sekarang memang belum banyak investor yang menarik. Karena splitnya masih 60-40 untuk pemerintah," tandas Elan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini