2011, FIF targetkan pembiayaan baru Rp 20 triliun



JAKARTA. Optimisme menghadapi tahun 2011 menghinggapi kalangan pelaku usaha pembiayaan. Anak perusahaan Group Astra yakni PT Federal International Finance (FIF) salah satunya. Tahun 2011, FIF menargetkan penyaluran pembiayaan baru (booking) senilai Rp 20 triliun. Naik dari tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 17 triliun. Keyakinan ini didasari oleh masih akan bergairahnya pasar otomotif di tahun 2011, khususnya kendaraan roda dua, segmen yang selama ini menjadi unggulan FIF.

Direktur Pemasaran FIF Hendry Christian Wong menuturkan, tahun depan perusahaannya membidik pembiayaan motor baru hingga 80%. Adapun sisanya untuk pembiayaan motor bekas dan elektronik. "Target tersebut cukup realistis dan bahkan mudah tercapai dilihat dari beberapa indikator. Antara lain, makro ekonomi Indonesia yang semakin membaik, tingkat suku bunga yang semakin bersahabat, dan produksi sepeda motor yang cukup besar tahun depan," ujarnya, Kamis (23/12).

Rencana pemerintah membatasi konsumsi subsidi BBM juga menurut Hendry juga bisa mendongkrak kebutuhan akan motor. "Orang akan berpaling (dari mobil) dan memilih menggunakan kendaraan roda dua," imbuh Hendry.


Per November 2010, FIF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 16 triliun atau naik 33% dari periode yang sama tahun lalu. Dari segi komposisi tersebut, sebanyak 82% atau senilai Rp 12,63 triliun untuk booking sepeda baru sebanyak 1,040 juta unit. Kemudian, pembiayaan motor bekas sebesar Rp 1,63 triliun atau setara dengan 233.414 unit. Ini mencapai 10% dari total penyaluran pembiayaan. Kemudian, pembiayaan elektronik SPEKTRA senilai Rp 1,2 triliun. Komposisi tersebut sama bila dibandingkan dengan tahun lalu, namun ada peningkatan 1% pada pembiayaan eletronik.

Hingga tutup tahun, kata Hendry, perseroan yakin target Rp 17 triliun akan mudah tercapai. Mengingat, selama ini rata-rata pembiayaan setiap bulan mencapai Rp 1,5 triliun.

Untuk mengejar target tahun depan, FIF akan mencari pinjaman dana untuk menyokong ekspansi. "Kami akan jajaki obligasi dan Medium Term Note (MTN), tapi rincian dan waktu belum kami bicarakan," terang Hendry. Untuk komposisinya sendiri terdiri dari join financing, bilateral loan, obligasi dan MTN, dan kas internal.

Optimisme bukan hanya milik FIF. Kalangan industri sepeda motor juga senada. Gunadi Sindhuwinata, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan tahun depan pasar sepeda motor akan kembali mendulang kesukesan. Ia memperkirakan penjualan motor tahun 2011 akan meningkat sebesar 10% menjadi 8 juta unit lebih. “Penjualan meningkat karena motor masih dibutuhkan sebagai tulang aktivitas bisnis,” kata Gunadi. Dua pekan menuju akhir tahun, Gunadi optimistis pasar motor bisa menyentuh 7,2 juta unit. Jumlah ini tumbuh 23% dari penjualan motor 2009 yang sebesar 5,8 juta unit. Motor skutik dan bebek, kata Gunadi, masih akan menjadi primadona tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ruisa Khoiriyah