JAKARTA. Makin banyak saja perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan mencari pendanaan lewat penerbitan saham baru alias rights issue. Kali ini, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga berencana melakukan hal tersebut."Kami berencana melakukan rights issue Rp 500 miliar," kata Presiden Direktur KAEF M Sjamsul Arifin. Menurut Sjamsul, untuk melakukan rights issue, pihaknya akan meminta persetujuan pemegang saham terlebih dahulu. "Kami berharap rights issue ini akan masuk dalam rencana privatisasi pada tahun depan," tegasnya.Sjamsul menjelaskan, dana hasil rights issue ini nantinya akan digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan. Asal tahu saja, tahun depan, KAEF akan membangun pabrik baru dengan biaya sebesar US$ 10 juta hingga US$ 12 juta. Tak hanya itu, dana ini juga akan digunakan untuk membiayai produksi obat bioteknologi dan belanja modal perusahaan.Dia menambahkan, perusahaan akan melepas saham sebanyak tiga miliar pada tahun depan. Dengan pelepasan saham ini, maka porsi saham yang dimiliki publik akan meningkat 9,75% atau 500 juta saham menjadi 35%. Saat ini, kepemilikan saham pemerintah pada KAEF mencapai 90,02% atau 5,05 miliar saham.Hingga kuartal III 2010 ini, KAEF memprediksi pendapatannya naik sebesar 10% dari periode yang sama tahun lalu. Artinya, jika pada September 2009 pendapatannya Rp 1,92 triliun, maka pada tahun ini akan berada pada kisaran Rp 2,11 triliun. Namun, "Kami akan mem-publish laporan keuangan sesegera mungkin," ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2011, KAEF berencana rights issue Rp 500 miliar
JAKARTA. Makin banyak saja perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan mencari pendanaan lewat penerbitan saham baru alias rights issue. Kali ini, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga berencana melakukan hal tersebut."Kami berencana melakukan rights issue Rp 500 miliar," kata Presiden Direktur KAEF M Sjamsul Arifin. Menurut Sjamsul, untuk melakukan rights issue, pihaknya akan meminta persetujuan pemegang saham terlebih dahulu. "Kami berharap rights issue ini akan masuk dalam rencana privatisasi pada tahun depan," tegasnya.Sjamsul menjelaskan, dana hasil rights issue ini nantinya akan digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan. Asal tahu saja, tahun depan, KAEF akan membangun pabrik baru dengan biaya sebesar US$ 10 juta hingga US$ 12 juta. Tak hanya itu, dana ini juga akan digunakan untuk membiayai produksi obat bioteknologi dan belanja modal perusahaan.Dia menambahkan, perusahaan akan melepas saham sebanyak tiga miliar pada tahun depan. Dengan pelepasan saham ini, maka porsi saham yang dimiliki publik akan meningkat 9,75% atau 500 juta saham menjadi 35%. Saat ini, kepemilikan saham pemerintah pada KAEF mencapai 90,02% atau 5,05 miliar saham.Hingga kuartal III 2010 ini, KAEF memprediksi pendapatannya naik sebesar 10% dari periode yang sama tahun lalu. Artinya, jika pada September 2009 pendapatannya Rp 1,92 triliun, maka pada tahun ini akan berada pada kisaran Rp 2,11 triliun. Namun, "Kami akan mem-publish laporan keuangan sesegera mungkin," ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News