JAKARTA. Kinerja PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) sepanjang tahun lalu cerah. Laba bersih anak usaha PT Bank Danamon Tbk (BDMN) ini mencapai Rp 336 miliar alias tumbuh 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Indra Baruna Wakil Presiden Direktur Adira Insurance, peningkatan premi dan hasil underwriting ditambah positifnya imbal hasil investasi mengerek laba. Perolehan premi bruto Adira Insurance tahun lalu Rp 1,37 triliun atau tumbuh 36,4% dari tahun sebelumnya. Kontribusi premi, 60% dari asuransi kendaraan bermotor. Sisanya asuransi properti, serta alat berat. Sedangkan total investasi tahun lalu sebanyak Rp 2,2 triliun atau naik 29% dari tahun sebelumnya. Dengan imbal hasil Rp 136 miliar alias naik 28,3 dari tahun 2010. Komposisi investasi Adira tahun lalu 60% di deposito, 24,3 % obligasi dan MTN, 13% SUN, dan 2 % saham sisanya penyertaan langsung. Namun beban klaim Adira Insurance Rp 515 miliar alias naik 40% dari tahun sebelumnya. Rata-rata klaim yang dibayarkan per bulan mencapai Rp 35 miliar. "Kalau klaim naik itu wajar karena pertumbuhan kendaraan bermotor sangat tinggi," ujarnya, Rabu (22/2). Indra menegaskan, tahun ini bisnis kendaraan bermotor masih akan tumbuh. Karena itu, perolehan premi Adira Insurance ditargetkan naik hingga sekitar Rp 1,9 triliun alias tumbuh 46% dari tahun ini. Meski banyak prediksi pertumbuhan kendaraan bermotor tertahan, Adira optimis target bisa tercapai.
2011, Laba bersih Asuransi Adira melesat 25%
JAKARTA. Kinerja PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) sepanjang tahun lalu cerah. Laba bersih anak usaha PT Bank Danamon Tbk (BDMN) ini mencapai Rp 336 miliar alias tumbuh 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Indra Baruna Wakil Presiden Direktur Adira Insurance, peningkatan premi dan hasil underwriting ditambah positifnya imbal hasil investasi mengerek laba. Perolehan premi bruto Adira Insurance tahun lalu Rp 1,37 triliun atau tumbuh 36,4% dari tahun sebelumnya. Kontribusi premi, 60% dari asuransi kendaraan bermotor. Sisanya asuransi properti, serta alat berat. Sedangkan total investasi tahun lalu sebanyak Rp 2,2 triliun atau naik 29% dari tahun sebelumnya. Dengan imbal hasil Rp 136 miliar alias naik 28,3 dari tahun 2010. Komposisi investasi Adira tahun lalu 60% di deposito, 24,3 % obligasi dan MTN, 13% SUN, dan 2 % saham sisanya penyertaan langsung. Namun beban klaim Adira Insurance Rp 515 miliar alias naik 40% dari tahun sebelumnya. Rata-rata klaim yang dibayarkan per bulan mencapai Rp 35 miliar. "Kalau klaim naik itu wajar karena pertumbuhan kendaraan bermotor sangat tinggi," ujarnya, Rabu (22/2). Indra menegaskan, tahun ini bisnis kendaraan bermotor masih akan tumbuh. Karena itu, perolehan premi Adira Insurance ditargetkan naik hingga sekitar Rp 1,9 triliun alias tumbuh 46% dari tahun ini. Meski banyak prediksi pertumbuhan kendaraan bermotor tertahan, Adira optimis target bisa tercapai.
