JAKARTA. Keputusan PT Asuransi Jiwa Sinarmas menjalin kerjasama dengan Mitsui Sumitomo Insurance Co pada pertengahan tahun lalu membuahkan hasil manis. Akhir tahun 2011, perusahaan yang kini bernama Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG ini membukukan laba Rp 1,26 triliun atau tumbuh 132,26% dari tahun sebelumnya. Menurut I.J Soegeng Wibowo Direktur Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, masuknya perusahaan asal Jepang membantu kinerja perusahaan. Soegeng menjelaskan, tahun lalu, Sumitomo menyuntikkan modal Rp 7 triliun. Oleh Sinarmas, modal itu digunakan untuk ekspansi besar-besaran. Salah satunya menambah kantor pemasaran yang saat ini sudah ada di 80 lokasi. Lini distribusi diperbanyak terutama kerjasama dengan perbankan. "Total sudah ada 50 bank, baik bank-bank besar ataupun BPR," ujar Soegeng, Jumat (2/3). Makanya, perolehan premi anak usaha Sinarmas Grup tahun lalu menjadi Rp 12,53 triliun atau tumbuh 34,9% dibanding tahun 2010. Hasil underwritting tumbuh 106,08% menjadi Rp 1,42 triliun dari tahun sebelumnya Rp 688,87 miliar. Soegeng menegaskan, kenaikan tahun lalu dipacu banyaknya produk baru. Total ada 13 produk asuransi baru diluncurkan tahun lalu dan dominan produk tradisional. Menariknya, kontribusi terbesar tahun lalu berasal dari produk tradisional 57,07% sedangkan unitlink 42,93%. Padahal tahun tahun sebelumnya, unitlink mendominasi sekitar 90% perolehan premi, sisanya dari tradisional. Menurut Soegeng perubahan porsi bukan karena produk unitlink mereka tidak laku. "Tahun lalu ada produk tradisional power saved yang laris manis," kata Soegeng. Lini distribusi Sinarmas masih didominasi dari jalur bancassurance sekitar 80%. Dari jalur keagenan 17%, dan sisanya pemasaran langsung. Menurut Soegeng, tahun ini lini distribusi bank masih menjadi andalan. Bahkan Asuransi Sinarmas sudah menyiapkan 20 kontrak kerjasama dengan bank. Meski begitu, Asuransi Sinarmas siap menambah jumlah agen dari tahun lalu 5.000 orang menjadi 10.000. Menurutnya, keagenan perlu diperbanyak agar penetrasi Asuransi Sinarmas makin luas. Sebagai gambaran, sepanjang tahun lalu aset Sinarmas mencapai Rp 21,78 triliun atau tumbuh 90,21%. Sedangkan modal mereka menjadi Rp 8,94 triliun. Tahun ini modal akan dikerek menjadi Rp 10,176 triliun. Selain itu target perolehan premi dikerek menjadi Rp 16,607 triliun. Menurut Soegeng dari segi permodalan dan aset, Sinarmas sudah masuk salah satu perusahaan papan atas di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2011, laba Sinarmas melonjak 132,47%
JAKARTA. Keputusan PT Asuransi Jiwa Sinarmas menjalin kerjasama dengan Mitsui Sumitomo Insurance Co pada pertengahan tahun lalu membuahkan hasil manis. Akhir tahun 2011, perusahaan yang kini bernama Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG ini membukukan laba Rp 1,26 triliun atau tumbuh 132,26% dari tahun sebelumnya. Menurut I.J Soegeng Wibowo Direktur Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, masuknya perusahaan asal Jepang membantu kinerja perusahaan. Soegeng menjelaskan, tahun lalu, Sumitomo menyuntikkan modal Rp 7 triliun. Oleh Sinarmas, modal itu digunakan untuk ekspansi besar-besaran. Salah satunya menambah kantor pemasaran yang saat ini sudah ada di 80 lokasi. Lini distribusi diperbanyak terutama kerjasama dengan perbankan. "Total sudah ada 50 bank, baik bank-bank besar ataupun BPR," ujar Soegeng, Jumat (2/3). Makanya, perolehan premi anak usaha Sinarmas Grup tahun lalu menjadi Rp 12,53 triliun atau tumbuh 34,9% dibanding tahun 2010. Hasil underwritting tumbuh 106,08% menjadi Rp 1,42 triliun dari tahun sebelumnya Rp 688,87 miliar. Soegeng menegaskan, kenaikan tahun lalu dipacu banyaknya produk baru. Total ada 13 produk asuransi baru diluncurkan tahun lalu dan dominan produk tradisional. Menariknya, kontribusi terbesar tahun lalu berasal dari produk tradisional 57,07% sedangkan unitlink 42,93%. Padahal tahun tahun sebelumnya, unitlink mendominasi sekitar 90% perolehan premi, sisanya dari tradisional. Menurut Soegeng perubahan porsi bukan karena produk unitlink mereka tidak laku. "Tahun lalu ada produk tradisional power saved yang laris manis," kata Soegeng. Lini distribusi Sinarmas masih didominasi dari jalur bancassurance sekitar 80%. Dari jalur keagenan 17%, dan sisanya pemasaran langsung. Menurut Soegeng, tahun ini lini distribusi bank masih menjadi andalan. Bahkan Asuransi Sinarmas sudah menyiapkan 20 kontrak kerjasama dengan bank. Meski begitu, Asuransi Sinarmas siap menambah jumlah agen dari tahun lalu 5.000 orang menjadi 10.000. Menurutnya, keagenan perlu diperbanyak agar penetrasi Asuransi Sinarmas makin luas. Sebagai gambaran, sepanjang tahun lalu aset Sinarmas mencapai Rp 21,78 triliun atau tumbuh 90,21%. Sedangkan modal mereka menjadi Rp 8,94 triliun. Tahun ini modal akan dikerek menjadi Rp 10,176 triliun. Selain itu target perolehan premi dikerek menjadi Rp 16,607 triliun. Menurut Soegeng dari segi permodalan dan aset, Sinarmas sudah masuk salah satu perusahaan papan atas di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News