JAKARTA. Tahun depan, pemerintah akan kembali menyuntikkan dana segar bagi perusahaan plat merah. Dana segar yang disalurkan lewat penyertaan modal negara (PMN) ini mencapai Rp 7,13 triliun.Alokasi PMN ini sudah tercantum dalam APBN 2011. Rinciannya, sebanyak Rp 6,41 triliun akan dikucurkan kepada delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dana tersebut antara lain untuk PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Rp 1,5 triliun. Kemudian, untuk PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Rp 2 triliun. "Ini untuk mendukung pelaksanaan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR)," kata Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng, kemarin.Selain itu, PMN itu juga untuk PT Dirgantara Indonesia Rp 127 miliar, Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia IV dan V masing-masing Rp 100 miliar, dan PT Sarana Multigriya Finansial Rp 1 triliun. Kemudian, PMN untuk PT Geo DIpa Energi Rp 443,53 miliar, dan PT Pupuk Iskandar Muda Rp 1,34 triliun.Sisanya, PMN untuk lembaga keuangan internasional. Ini meliputi Islamic Development Bank (ID) Rp 117,5 miliar, The Islamic Corporation for The Development of Private Sector Rp 28,5 miliar, dan Asian Developtmen Bank (ADB) Rp 371,94 miliar. Selain itu, untuk International Bank for Reconstruction and Development Rp 40 miliar, International Finance Corporation (IFC) Rp 8,58 miliar, International FUnd for Agricultural Developtment (IFAD) Rp 15 miliar, dan Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) Rp 140 miliar.Tahun ini pemerintah sudah menyuntik Rp 2,8 triliun untuk tiga perusahaan plat merah. Ketiganya yakni Askrindo, Jamkrindo dan PII.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2011, Pemerintah siapkan PMN Rp 7,13 triliun
JAKARTA. Tahun depan, pemerintah akan kembali menyuntikkan dana segar bagi perusahaan plat merah. Dana segar yang disalurkan lewat penyertaan modal negara (PMN) ini mencapai Rp 7,13 triliun.Alokasi PMN ini sudah tercantum dalam APBN 2011. Rinciannya, sebanyak Rp 6,41 triliun akan dikucurkan kepada delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dana tersebut antara lain untuk PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Rp 1,5 triliun. Kemudian, untuk PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Rp 2 triliun. "Ini untuk mendukung pelaksanaan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR)," kata Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng, kemarin.Selain itu, PMN itu juga untuk PT Dirgantara Indonesia Rp 127 miliar, Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia IV dan V masing-masing Rp 100 miliar, dan PT Sarana Multigriya Finansial Rp 1 triliun. Kemudian, PMN untuk PT Geo DIpa Energi Rp 443,53 miliar, dan PT Pupuk Iskandar Muda Rp 1,34 triliun.Sisanya, PMN untuk lembaga keuangan internasional. Ini meliputi Islamic Development Bank (ID) Rp 117,5 miliar, The Islamic Corporation for The Development of Private Sector Rp 28,5 miliar, dan Asian Developtmen Bank (ADB) Rp 371,94 miliar. Selain itu, untuk International Bank for Reconstruction and Development Rp 40 miliar, International Finance Corporation (IFC) Rp 8,58 miliar, International FUnd for Agricultural Developtment (IFAD) Rp 15 miliar, dan Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) Rp 140 miliar.Tahun ini pemerintah sudah menyuntik Rp 2,8 triliun untuk tiga perusahaan plat merah. Ketiganya yakni Askrindo, Jamkrindo dan PII.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News