JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas plat merah, PT Pertamina (Persero) akan menaikkan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi jenis Pertamax sebesar 30% pada tahun 2011. Langkah ini dilakukan sebagai kompensasi atas kebijakan pembatasan premium. Menurut Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, tahun ini penjualan Pertamax Pertamina sekitar 2.000-2.200 kiloliter (kl) per hari. Dengan hitungan kenaikan 30%, maka tahun depan diharapkan penjualan Pertamax mencapai 2.600-2.660 kl per hari. "Selama dua bulan ini, penjualan Pertamax mengalami peningkatan. Sebelum lebaran, penjualan Pertamax sebesar 2.000 KL per liter, setelah lebaran naik 2.200 KL per liter. Mugkin kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi BBM non subsidi sudah bertambah," kata Vice President Communication Pertamina, Mochamad Harun di Jakarta, Selasa (12/10).Pasokan amanDengan menaikkan penjualan Pertamax, Pertamina juga akan menambah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang mengisi Pertamax. Selain itu, Pertamina mengimbau pengusaha maupun pemilik SPBU agar lebih banyak menjual Pertamax. Saat ini Pertamina masih mempersiapkan infrastruktur untuk SPBU Pertamax di beberapa lokasi di luar Jawa. Tidak hanya itu, Pertamina juga berniat untuk menambah tangki timbun SPBUnya. "Kalau di Jawa dan Bali kan sudah siap. Kita prioritaskan siapkan infrastruktur di luar Jawa Bali," kata Harun.Dengan mengerek penjualan Pertamax, Harun yakin pasokan Pertamina akan mencukupi. Pasalnya, produksi pertamax dari Kilang Balongan, Jawa Barat sudah mencapai 100.000 kl per hari. Sementara itu, realisasi rata-rata konsumsi pertamax baru mencapai 2.000 KL per hari, jauh di bawah konsumsi premium 63.000 KL per hari."Kalau semua konsumen premium bergeser (pindah) ke Pertamax, kita masih mampu," tutur Harun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2011, Pertamina kerek penjualan Pertamax 30%
JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas plat merah, PT Pertamina (Persero) akan menaikkan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi jenis Pertamax sebesar 30% pada tahun 2011. Langkah ini dilakukan sebagai kompensasi atas kebijakan pembatasan premium. Menurut Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, tahun ini penjualan Pertamax Pertamina sekitar 2.000-2.200 kiloliter (kl) per hari. Dengan hitungan kenaikan 30%, maka tahun depan diharapkan penjualan Pertamax mencapai 2.600-2.660 kl per hari. "Selama dua bulan ini, penjualan Pertamax mengalami peningkatan. Sebelum lebaran, penjualan Pertamax sebesar 2.000 KL per liter, setelah lebaran naik 2.200 KL per liter. Mugkin kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi BBM non subsidi sudah bertambah," kata Vice President Communication Pertamina, Mochamad Harun di Jakarta, Selasa (12/10).Pasokan amanDengan menaikkan penjualan Pertamax, Pertamina juga akan menambah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang mengisi Pertamax. Selain itu, Pertamina mengimbau pengusaha maupun pemilik SPBU agar lebih banyak menjual Pertamax. Saat ini Pertamina masih mempersiapkan infrastruktur untuk SPBU Pertamax di beberapa lokasi di luar Jawa. Tidak hanya itu, Pertamina juga berniat untuk menambah tangki timbun SPBUnya. "Kalau di Jawa dan Bali kan sudah siap. Kita prioritaskan siapkan infrastruktur di luar Jawa Bali," kata Harun.Dengan mengerek penjualan Pertamax, Harun yakin pasokan Pertamina akan mencukupi. Pasalnya, produksi pertamax dari Kilang Balongan, Jawa Barat sudah mencapai 100.000 kl per hari. Sementara itu, realisasi rata-rata konsumsi pertamax baru mencapai 2.000 KL per hari, jauh di bawah konsumsi premium 63.000 KL per hari."Kalau semua konsumen premium bergeser (pindah) ke Pertamax, kita masih mampu," tutur Harun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News