JAKARTA. Guna memenuhi permintaan gas yang terus meningkat, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bertekad menggenjot kapasitas distribusi gasnya. Emiten saham pelat merah ini memperkirakan, kebutuhan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun depan mencapai total US$ 550 juta. Rinciannya, "Capex untuk meningkatkan kapasitas tahun depan akan sama dengan tahun ini, sekitar US$ 200 juta," ujar Hendri Prio Santoso, Direktur Utama PGAS. Hendri membeberkan, sebagian dana itu akan digunakan untuk melanjutkan proyek Floating Storage Receiving Terminal (FSRT) atau terminal gas alam cair (LNG) terapung di Medan, Sumatera Utara dan Jawa Barat. Proyek patungan dengan Pertamina tersebut memang tidak mungkin dituntaskan hanya dalam waktu setahun. "Apalagi proyek LNG yang di Sumut. Jadi sebagian capex tahun depan kami anggarkan untuk proyek itu juga," imbuh Hendri.
2011, PGAS butuh modal US$ 550 Juta
JAKARTA. Guna memenuhi permintaan gas yang terus meningkat, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bertekad menggenjot kapasitas distribusi gasnya. Emiten saham pelat merah ini memperkirakan, kebutuhan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun depan mencapai total US$ 550 juta. Rinciannya, "Capex untuk meningkatkan kapasitas tahun depan akan sama dengan tahun ini, sekitar US$ 200 juta," ujar Hendri Prio Santoso, Direktur Utama PGAS. Hendri membeberkan, sebagian dana itu akan digunakan untuk melanjutkan proyek Floating Storage Receiving Terminal (FSRT) atau terminal gas alam cair (LNG) terapung di Medan, Sumatera Utara dan Jawa Barat. Proyek patungan dengan Pertamina tersebut memang tidak mungkin dituntaskan hanya dalam waktu setahun. "Apalagi proyek LNG yang di Sumut. Jadi sebagian capex tahun depan kami anggarkan untuk proyek itu juga," imbuh Hendri.