JAKARTA. Bank OCBC NISP membukukan aset Rp 79,1 triliun tahun 2012. Ini tumbuh 32% dibanding tahun sebelumnya Rp 59,8 triliun. "Kinerja keuangan OCBC NISP meraih pencapaian yang menggembirakan," aku Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surdaudaja.Disebut Parwati, pertumbuhan ini didorong oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit yang tumbuh 28%. OCBC NISP mencatat DPK tumbuh dari Rp 41,2 triliun tahun 2011 menjadi Rp 60,7 triliun tahun lalu.Dari DPK tersebut, Current Account Saving Account (CASA) tumbuh 5,9% dibanding tahun sebelumnya. Pada 2012, CASA Bank OCBC NISP menjadi Rp 30,1 triliun naik sedikit dari Rp 28,4 triliun di 2011. Kemudian, depositonya naik cukup baik 61,3% dari Rp 18,9 triliun di 2011 menjadi Rp 30,5 triliun pada 2012.Kredit OCBC NISP tumbuh dari Rp 41,2 triliun di 2011 menjadi Rp 52,8 triliun tahun 2012. "Penyaluran kreditnya cukup merata dari segmen konsumer, UKM, maupun korporasi," klaim Parwati.Ia mengatakan, tahun depan akan menargetkan pertumbuhan sebesar 25-30%. Untuk itu, strategi pertumbuhan akan ditargetkan lebih di UKM, di samping konsumer untuk kredit. "Kami akan selalu menjalankan prinsip kehati-hatian dan strategi yang tepat dalam mengembangkan usaha," ujar Parwati.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2012, Aset Bank OCBC NISP tumbuh 32%
JAKARTA. Bank OCBC NISP membukukan aset Rp 79,1 triliun tahun 2012. Ini tumbuh 32% dibanding tahun sebelumnya Rp 59,8 triliun. "Kinerja keuangan OCBC NISP meraih pencapaian yang menggembirakan," aku Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surdaudaja.Disebut Parwati, pertumbuhan ini didorong oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit yang tumbuh 28%. OCBC NISP mencatat DPK tumbuh dari Rp 41,2 triliun tahun 2011 menjadi Rp 60,7 triliun tahun lalu.Dari DPK tersebut, Current Account Saving Account (CASA) tumbuh 5,9% dibanding tahun sebelumnya. Pada 2012, CASA Bank OCBC NISP menjadi Rp 30,1 triliun naik sedikit dari Rp 28,4 triliun di 2011. Kemudian, depositonya naik cukup baik 61,3% dari Rp 18,9 triliun di 2011 menjadi Rp 30,5 triliun pada 2012.Kredit OCBC NISP tumbuh dari Rp 41,2 triliun di 2011 menjadi Rp 52,8 triliun tahun 2012. "Penyaluran kreditnya cukup merata dari segmen konsumer, UKM, maupun korporasi," klaim Parwati.Ia mengatakan, tahun depan akan menargetkan pertumbuhan sebesar 25-30%. Untuk itu, strategi pertumbuhan akan ditargetkan lebih di UKM, di samping konsumer untuk kredit. "Kami akan selalu menjalankan prinsip kehati-hatian dan strategi yang tepat dalam mengembangkan usaha," ujar Parwati.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News