2012, laba UNTR turun tipis 2,1% menjadi Rp 5,9 T



JAKARTA. Sepanjang periode 2012 lalu, PT United Tractors Tbk (UNTR) akhirnya harus menanggung penurunan laba bersih menjadi Rp 5,78 triliun atau turun 2,1% dari Rp 5,9 triliun di periode 2011. Walaupun begitu, anak usaha Grup Astra ini mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 55,95 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 1,6% dibandingkan pendapatan bersih pada tahun 2011. Dalam keterangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/1), kenaikan pendapatan UNTR didorong oleh kenaikan pendapatan bersih dari unit usaha kontraktor penambangan dan unit usaha pertambangan. Pada periode itu, masing-masing unit usaha tersebut mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 24,9% dan 6,8%.Sementara itu, unit usaha mesin konstruksi mengalami penurunan pendapatan sebesar 18,5%. Jika melihat total pendapatan bersih konsolidasian unit usaha mesin konstruksi, kontraktor pertambangan dan pertambangan secara berturut-turut masing-masing memberikan kontribusi sebesar 39,6%, 50% dan 10,4%. Rinciannya, mesin konstruksi menghasilkan pendapatan Rp 22,16 triliun, kontraktor pertambangan Rp 27,99 triliun, dan pertambangan Rp 5,8 triliun.Sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bruto perseroan juga meningkat sebesar 3,2% dari Rp 10,19 triliun menjadi Rp 10,52 triliun. Kontribusi utama berasal dari unit usaha kontraktor pertambangan. Sementara laba bruto dari unit usaha pertambangan mengalami penurunan akibat penurunan rata-rata harga jual batu bara. Selain itu, adanya peningkatan beban penjualan dan umum, menyebabkan laba usaha UNTR turun sebesar 0,6% dari Rp 7,62 triliun menjadi Rp 7,57 triliun.Seperti diketahui, penjualan alat berat UNTR mengalami penurunan. Pada 2011, penjualan alat berat UNTR mencapai 8.647 unit, sementara pada 2012 menjadi 6.202 unit.Di saat adanya penurunan penjualan alat berat, UNTR mencatat kenaikan volume penjualan batubara di sepanjang 2012 lalu. Melalui PT Prima Multi Mineral (PMM) dan PT Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR berhasil mencatat volume penjualan sebanyak 5,573 juta ton.Catatan tersebut naik 24,14% dari volume penjualan periode sebelumnya yang mencapai 4,489 juta ton. PMM berhasil menjual 2,726 juta ton batubara, sementara TTA menjual 3,297 juta ton batubara.Di sisi lain, bisnis kontraktor pertambangan melalui PT Pamapersada Nusantara (Pama), berhasil mencatat pengelupasan tanah (overburden removal) sebanyak 855,5 juta bcm. Jumlah ini naik tipis 7,42% dari overburden di 2011 sebesar 796,4 juta bcm.Produksi batubara Pama juga meningkat tipis 8,75% dari 86,8 juta ton menjadi 94,4 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie