JAKARTA. Bank OCBC NISP meraup laba sebesar Rp 915 miliar pada tahun 2012 atau naik 22% dibandingkan periode yang sama sebelumnya senilai Rp 753 miliar. Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan, kenaikan laba itu terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14% dari Rp 2,3 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun 2012.Sementara itu, pendapatan non bunga juga tumbuh sebesar 28% mencapaai Rp 836 miliar dibandingkan Rp 651 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. "Kenaikan laba tersebut tidak lepas dari upaya pengendalian biaya operasional dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas," katanya, Rabu (13/2).Parwati menambahkan, perseroan mencatat pertumbuhan kredit di atas pasar yakni sebesar 28% menjadi Rp 52,9 triliun. Pihaknya juga sangat selektif dalam memberikan kredit sehingga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) turun menjadi 0,9% dibandingkan sebelumnya 1,3%. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 28% menjadi Rp 60,8 triliun. Nah, keseimbangan itu membuat rasio pinjaman terhadap simpanan menjadi 86,8% pada akhir 2012.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2012 OCBC NISP meraup laba bersih Rp 915 miliar
JAKARTA. Bank OCBC NISP meraup laba sebesar Rp 915 miliar pada tahun 2012 atau naik 22% dibandingkan periode yang sama sebelumnya senilai Rp 753 miliar. Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan, kenaikan laba itu terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14% dari Rp 2,3 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun 2012.Sementara itu, pendapatan non bunga juga tumbuh sebesar 28% mencapaai Rp 836 miliar dibandingkan Rp 651 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. "Kenaikan laba tersebut tidak lepas dari upaya pengendalian biaya operasional dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas," katanya, Rabu (13/2).Parwati menambahkan, perseroan mencatat pertumbuhan kredit di atas pasar yakni sebesar 28% menjadi Rp 52,9 triliun. Pihaknya juga sangat selektif dalam memberikan kredit sehingga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) turun menjadi 0,9% dibandingkan sebelumnya 1,3%. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 28% menjadi Rp 60,8 triliun. Nah, keseimbangan itu membuat rasio pinjaman terhadap simpanan menjadi 86,8% pada akhir 2012.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News