JAKARTA. Pemerintah optimis, target pertumbuhan investasi sebesar 15% tahun 2014 mendatang akan dapat tercapai. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar bilang, hitungan pertumbuhan investasi sebesar 15% untuk tahun 2014 itu, sudah memperhitungkan dan mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi yang terjadi di dalam negeri.Seperti yang diketahui, saat ini tingkat suku bunga acuan alias BI rate terbilang tinggi mencapai 7,5%, rupiah terdepresiasi cukup dalam, dan tingkat inflasi juga tinggi. "Semua faktor telah diperhitungkan dan dipertimbangkan. Dan kesimpulan saya saat ini masih dalam pandangan yang sama bahwa investasi 15% bisa tercapai," ujar Mahendra di Jakarta, Rabu (4/12).Mahendra mengungkapkan, pihaknya terus memperbaharui informasi terkait dengan pergerakan ekonomi dunia saat ini. Ia menambahkan, meski pertumbuhan investasi Indonesia penuh dengan tantangan yang cukup tinggi tahun depan, namun hal tersebut tidak mustahil dilakukan.Salah satu faktor pendorongnya adalah implementasi Undang-Undang (UU) No.4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (UU Minerba). Dengan implementasi UU Minerba ini, diharapkan akan ada investasi besar dalam pemrosesan barang tambang. Selanjutnya adanya pengolahan barang tambang mentah dari hulu ke hilir dalam negeri."Ada pemrosesan barang tambang yang lalu bergerak pada hasilnya berupa metal dasar, kimia dasar yang perlu diolah lagi," ucap Mahendra.Catatan saja, hingga akhir tahun ini BKPM menargetkan pencapaian investasi sebesar Rp 390 triliun. Di tahun depan, angka target investasi melonjak hingga Rp 506 triliun. Biasanya, target investasi ini selalu diperoleh dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China. Di tahun 2013 saja, kontribusi investasi AS ke Indonesia mencapai 50%.Saat ini, BKPM akan mengintensifkan komunikasi dengan pemerintah daerah dan meminta komitmen pemerintah daerah untuk siap bekerjasama dengan investor asing. Nantinya BKPM juga akan bekerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan investasi tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2014, BKPM targetkan pertumbuhan investasi 15%
JAKARTA. Pemerintah optimis, target pertumbuhan investasi sebesar 15% tahun 2014 mendatang akan dapat tercapai. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar bilang, hitungan pertumbuhan investasi sebesar 15% untuk tahun 2014 itu, sudah memperhitungkan dan mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi yang terjadi di dalam negeri.Seperti yang diketahui, saat ini tingkat suku bunga acuan alias BI rate terbilang tinggi mencapai 7,5%, rupiah terdepresiasi cukup dalam, dan tingkat inflasi juga tinggi. "Semua faktor telah diperhitungkan dan dipertimbangkan. Dan kesimpulan saya saat ini masih dalam pandangan yang sama bahwa investasi 15% bisa tercapai," ujar Mahendra di Jakarta, Rabu (4/12).Mahendra mengungkapkan, pihaknya terus memperbaharui informasi terkait dengan pergerakan ekonomi dunia saat ini. Ia menambahkan, meski pertumbuhan investasi Indonesia penuh dengan tantangan yang cukup tinggi tahun depan, namun hal tersebut tidak mustahil dilakukan.Salah satu faktor pendorongnya adalah implementasi Undang-Undang (UU) No.4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (UU Minerba). Dengan implementasi UU Minerba ini, diharapkan akan ada investasi besar dalam pemrosesan barang tambang. Selanjutnya adanya pengolahan barang tambang mentah dari hulu ke hilir dalam negeri."Ada pemrosesan barang tambang yang lalu bergerak pada hasilnya berupa metal dasar, kimia dasar yang perlu diolah lagi," ucap Mahendra.Catatan saja, hingga akhir tahun ini BKPM menargetkan pencapaian investasi sebesar Rp 390 triliun. Di tahun depan, angka target investasi melonjak hingga Rp 506 triliun. Biasanya, target investasi ini selalu diperoleh dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China. Di tahun 2013 saja, kontribusi investasi AS ke Indonesia mencapai 50%.Saat ini, BKPM akan mengintensifkan komunikasi dengan pemerintah daerah dan meminta komitmen pemerintah daerah untuk siap bekerjasama dengan investor asing. Nantinya BKPM juga akan bekerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan investasi tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News