JAKARTA. Honam Chemical Corporation anak usaha Lotte Group, pada 2014 ditargetkan akan mulai proses konstruksi. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian MS Hidayat saat konferensi pers capaian kinerja sektor industri 2013 dan proyeksi pertumbuhan industri tahun 2014, di Jakarta, Senin (23/12). Menurut Hidayat realisasi konstruksi perusahaan asal Korea Selatan tersebut diketahui setelah ia bertemu dengan Irvan K. Hakim, Direktur Utama Krakatau Steel. Seperti diketahui bahwa Honam akan mendirikan pabriknya di lahan milik Krakatau Steel. "Tadi pagi ketika saya bertemu dengan Direktur Utama Krakatau Steel, ada dua hal yang dibicarakan," kata Hidayat, Senin (23/12). Dua hal yang dimaksud pertama adalah masalah harga, termasuk masalah fasilitas dan perizinan. Sedangkan yang kedua yaitu Honam meminta waktu untuk memperbaiki Feasibility Study (FS) yang sudah dua tahun tertunda. "Honam dalam FS-nya menyebutkan ketika dia masuk ke Indonesia dengan investasi US$ 5 miliar, maka pada tahun keenam akan bisa mengatasi total impor barang-barang kimia Indonesia yang jumlahnya lebih dari Rp 10 miliar," ujarnya. Hidayat berharap, nantinya pada tahun 2014 mendatang proses konstruksi untuk pabrik Honam sudah bisa terealisasi. Kementerian Perindustrian akan ikut mengupayakan perusahaan petrokimia ini masuk ke Indonesia dan bisa mengurangi atau mensubstitusi impor bahan-bahan kimia dari luar negeri yang jumlahnya sangat besar itu.
2014, Honam mulai proses konstruksi pabrik
JAKARTA. Honam Chemical Corporation anak usaha Lotte Group, pada 2014 ditargetkan akan mulai proses konstruksi. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian MS Hidayat saat konferensi pers capaian kinerja sektor industri 2013 dan proyeksi pertumbuhan industri tahun 2014, di Jakarta, Senin (23/12). Menurut Hidayat realisasi konstruksi perusahaan asal Korea Selatan tersebut diketahui setelah ia bertemu dengan Irvan K. Hakim, Direktur Utama Krakatau Steel. Seperti diketahui bahwa Honam akan mendirikan pabriknya di lahan milik Krakatau Steel. "Tadi pagi ketika saya bertemu dengan Direktur Utama Krakatau Steel, ada dua hal yang dibicarakan," kata Hidayat, Senin (23/12). Dua hal yang dimaksud pertama adalah masalah harga, termasuk masalah fasilitas dan perizinan. Sedangkan yang kedua yaitu Honam meminta waktu untuk memperbaiki Feasibility Study (FS) yang sudah dua tahun tertunda. "Honam dalam FS-nya menyebutkan ketika dia masuk ke Indonesia dengan investasi US$ 5 miliar, maka pada tahun keenam akan bisa mengatasi total impor barang-barang kimia Indonesia yang jumlahnya lebih dari Rp 10 miliar," ujarnya. Hidayat berharap, nantinya pada tahun 2014 mendatang proses konstruksi untuk pabrik Honam sudah bisa terealisasi. Kementerian Perindustrian akan ikut mengupayakan perusahaan petrokimia ini masuk ke Indonesia dan bisa mengurangi atau mensubstitusi impor bahan-bahan kimia dari luar negeri yang jumlahnya sangat besar itu.
BERITA TERKAIT
Industri
Honan akan sewa lahan Krakatau
Industri
Honam Belum Respon Tawaran KS
Industri
