JAKARTA. PT PLN (Persero) menargetkan pada 2014 produksi listrik panas bumi Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menjelaskan, ke depan energi panas bumi akan lebih banyak digunakan perseroan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebagai tenaga membangkitkan listrik."Energi panas bumi yang dimanfaatkan sebagai listrik di Indonesia baru sebesar 1.100 MW. Empat tahun lagi rencananya PLN akan memperoleh daya sebesar 4.000 MW dari sumber energi panas bumi," jelas Dahlan, Senin (18/10).Namun, Dahlan memastikan tidak mudah mewujudkan target tersebut. Sebagai BUMN, PLN dituntut untuk efisien. Sementara harga listrik panas bumi yang harus dibeli PLN dari pengusaha produsen cukup mahal."Pemerintah mengharuskan kami membeli listrik panas bumi dengan harga beli US$ 9,7 sen. Sementara kami harus menjual ke masyarakat seharga US$ 6,7 sen. Kalau begitu kita tidak bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan listrik panas bumi tersebut," ungkap Dahlan.Karena itulah, bos besar Jawa Pos Grup itu meminta pemerintah agar menetapkan harga baru energi panas bumi sebagai energi baru dan terbarukan. Sehingga listrik panas bumi bisa dibeli dengan harga yang lebih rendah.Saat ini di Indonesia terdapat 12 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang beroperasi. Dahlan menambahkan, dalam waktu tiga tahun ke depan akan ada lima PLTP yang siap beroperasi, yakni PLTP Dieng 2, PLTP Lahendong, PLTP Patuha, PLTP Sarula, dan PLTP Ulubelu. Total listrik yang dihasilkan oleh lima PLTP ini adalah 1.000 MW.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2014, Indonesia produsen listrik panas bumi terbesar
JAKARTA. PT PLN (Persero) menargetkan pada 2014 produksi listrik panas bumi Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menjelaskan, ke depan energi panas bumi akan lebih banyak digunakan perseroan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebagai tenaga membangkitkan listrik."Energi panas bumi yang dimanfaatkan sebagai listrik di Indonesia baru sebesar 1.100 MW. Empat tahun lagi rencananya PLN akan memperoleh daya sebesar 4.000 MW dari sumber energi panas bumi," jelas Dahlan, Senin (18/10).Namun, Dahlan memastikan tidak mudah mewujudkan target tersebut. Sebagai BUMN, PLN dituntut untuk efisien. Sementara harga listrik panas bumi yang harus dibeli PLN dari pengusaha produsen cukup mahal."Pemerintah mengharuskan kami membeli listrik panas bumi dengan harga beli US$ 9,7 sen. Sementara kami harus menjual ke masyarakat seharga US$ 6,7 sen. Kalau begitu kita tidak bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan listrik panas bumi tersebut," ungkap Dahlan.Karena itulah, bos besar Jawa Pos Grup itu meminta pemerintah agar menetapkan harga baru energi panas bumi sebagai energi baru dan terbarukan. Sehingga listrik panas bumi bisa dibeli dengan harga yang lebih rendah.Saat ini di Indonesia terdapat 12 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang beroperasi. Dahlan menambahkan, dalam waktu tiga tahun ke depan akan ada lima PLTP yang siap beroperasi, yakni PLTP Dieng 2, PLTP Lahendong, PLTP Patuha, PLTP Sarula, dan PLTP Ulubelu. Total listrik yang dihasilkan oleh lima PLTP ini adalah 1.000 MW.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News