JAKARTA. Kebutuhan akan internet dan TV kabel terus meningkat. Kondisi ini tentunya membuat emiten penyedia layanan data seperti PT First Media Tbk (KBLV) wajib mengimbangi permintaan tersebut.Dicky Setiadi Moechtar, Direktur KBLV bilang, pihaknya akan menambah sekitar 300.000 home pass. "Nilai investasinya masuk ke anggaran belanja modal kami US$ 80 juta-US$ 100 juta tahun depan," imbuhnya, (27/12). Nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) itu tergolong besar. Jika dirupiahkan, nilainya sekitar Rp 960 miliar hingga Rp 1,2 triliun.Tengok kas dan setara kas perusahaan yang sebesar Rp 382,61 miliar. Selisih angkanya masih sangat jauh untuk menutup capex KBLV tahun depan, baru menutup sekitar 31% hingga 40% dari total capex yang dianggarkan.Pada kesempatan yang sama, Larry Ridwan, Direktur KBLV memastikan pihaknya tidak akan menerbitkan emisi untuk fund raising capex tersebut. Dia menjelaskan, laba dari aktivitas operasi tahun depan sebesar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar akan dijadikan sebagai salah satu sumber pendanaan capex. Jadi, sisa kebutuhan capex akan ditutup melalui pinjaman bank."Tidak ada masalah, kami juga bisa menggunakan sebagian dari hasil IPO Link Net sebagai salah satu sumber pendanaan capex," tutur Larry.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2014, KBLV siapkan capex hingga US$ 100 juta
JAKARTA. Kebutuhan akan internet dan TV kabel terus meningkat. Kondisi ini tentunya membuat emiten penyedia layanan data seperti PT First Media Tbk (KBLV) wajib mengimbangi permintaan tersebut.Dicky Setiadi Moechtar, Direktur KBLV bilang, pihaknya akan menambah sekitar 300.000 home pass. "Nilai investasinya masuk ke anggaran belanja modal kami US$ 80 juta-US$ 100 juta tahun depan," imbuhnya, (27/12). Nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) itu tergolong besar. Jika dirupiahkan, nilainya sekitar Rp 960 miliar hingga Rp 1,2 triliun.Tengok kas dan setara kas perusahaan yang sebesar Rp 382,61 miliar. Selisih angkanya masih sangat jauh untuk menutup capex KBLV tahun depan, baru menutup sekitar 31% hingga 40% dari total capex yang dianggarkan.Pada kesempatan yang sama, Larry Ridwan, Direktur KBLV memastikan pihaknya tidak akan menerbitkan emisi untuk fund raising capex tersebut. Dia menjelaskan, laba dari aktivitas operasi tahun depan sebesar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar akan dijadikan sebagai salah satu sumber pendanaan capex. Jadi, sisa kebutuhan capex akan ditutup melalui pinjaman bank."Tidak ada masalah, kami juga bisa menggunakan sebagian dari hasil IPO Link Net sebagai salah satu sumber pendanaan capex," tutur Larry.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News