JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan bisa mengekspor listrik ke Malaysia sebesar 100 megawatt (MW) mulai 2014 mendatang. Pada saat yang sama, PLN juga berharap bisa mengimpor setrum dari negeri jiran tersebut.Direktur Utama PLN Nur Pamuji mengaku telah membeli listrik sebesar 1 megawatt dari Serawak, Malaysia. Menurutnya, transaksi jual beli listrik dengan Malaysia ini ke depan akan terus meningkat. “Dalam dua tahun yang akan datang, ekspor-impor listrik kami targetkan 50 – 100 MW,” katanya, Senin (26/3).Untuk mencapai target itu, PLN akan membuat jaringan transmisi yang menghubungkan PLN di Kalimantan dengan Serawak serta Sumatera dengan Semenanjung Malaysia. PLN berencana akan membangun interkoneksi Sumatera-Malaysia 250 kilovolt High Voltage Direct Current (HVDC). Interkoneksi ini akan beroperasi pada 2017 mendatang. “Sekarang baru tahap bicarakan fasilitas. Kami akan menggunakan kabel bawah laut,” ujarnya. Listrik dari Sumatera nantinya akan lebih banyak dieskpor ke Malaysia setelah jumlah pembangkit mulut tambang di daerah tersebut semakin banyak. “Tetapi tentu saja ekspor baru bisa dilakukan setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi,” tambah dia.Sementara untuk interkoneksi Kalimantan – Serawak sudah lebih maju. Direktur Perencanaan dan Manajemen Bisnis PLN Murtaqi Syamsuddin menuturkan, PLN dan Sarawak Energy Berhad (SEB) telah membuat kesepakatan kerja sama pembangunan jaringan yang menghubungkan kedua negara. Jaringan tersebut akan menggunakan transmisi 275 kV sepanjang 122 kilometer dari Bengkayang, Kalimantan Barat hingga Mambong, Serawak. Sepanjang 86 kilometer akan berada di Kalimantan Barat dan sisanya 36 kilometer di Serawak."Kalau proses pembangunan erjalan cepat, target kita pada 2014 sudah mulai beroperasi,” jelas Murtaqi. Investasi proyek ini akan ditanggung kedua negara. PLN membiayai proyek yang berada di wilayah Indonesia dan SEB membiayai proyek yang berada di Serawak.Kerja sama jual beli listrik antara PLN dan SEB akan berlangsung selama 25 tahun dan terbagi dalam dua tahap. Selama lima tahun tahap pertama, PLN akan mengimpor setrum dari SEB. Tahap kedua, PLN dan SEB akan jual – beli listrik berdasarkan keekonomian kedua sistem tenaga listrik atau economic exchange power transfer dengan menggunakan prinsip day-head agreement. Pasokan dari Serawak rencananya akan berasal dari PLTA besar di wilayah tersebut.Penentuan harga listrik antarnegara ini ditentukan dengan skema bisnis dengan persetujuan pemerintah. “Yang jelas harga ekspor itu murni harga pasar. Artinya, seluruh biaya yang kami keluarkan ditanggung oleh pembeli,” kata Nur Pamuji.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2014, PLN jual beli listrik dengan Malaysia
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan bisa mengekspor listrik ke Malaysia sebesar 100 megawatt (MW) mulai 2014 mendatang. Pada saat yang sama, PLN juga berharap bisa mengimpor setrum dari negeri jiran tersebut.Direktur Utama PLN Nur Pamuji mengaku telah membeli listrik sebesar 1 megawatt dari Serawak, Malaysia. Menurutnya, transaksi jual beli listrik dengan Malaysia ini ke depan akan terus meningkat. “Dalam dua tahun yang akan datang, ekspor-impor listrik kami targetkan 50 – 100 MW,” katanya, Senin (26/3).Untuk mencapai target itu, PLN akan membuat jaringan transmisi yang menghubungkan PLN di Kalimantan dengan Serawak serta Sumatera dengan Semenanjung Malaysia. PLN berencana akan membangun interkoneksi Sumatera-Malaysia 250 kilovolt High Voltage Direct Current (HVDC). Interkoneksi ini akan beroperasi pada 2017 mendatang. “Sekarang baru tahap bicarakan fasilitas. Kami akan menggunakan kabel bawah laut,” ujarnya. Listrik dari Sumatera nantinya akan lebih banyak dieskpor ke Malaysia setelah jumlah pembangkit mulut tambang di daerah tersebut semakin banyak. “Tetapi tentu saja ekspor baru bisa dilakukan setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi,” tambah dia.Sementara untuk interkoneksi Kalimantan – Serawak sudah lebih maju. Direktur Perencanaan dan Manajemen Bisnis PLN Murtaqi Syamsuddin menuturkan, PLN dan Sarawak Energy Berhad (SEB) telah membuat kesepakatan kerja sama pembangunan jaringan yang menghubungkan kedua negara. Jaringan tersebut akan menggunakan transmisi 275 kV sepanjang 122 kilometer dari Bengkayang, Kalimantan Barat hingga Mambong, Serawak. Sepanjang 86 kilometer akan berada di Kalimantan Barat dan sisanya 36 kilometer di Serawak."Kalau proses pembangunan erjalan cepat, target kita pada 2014 sudah mulai beroperasi,” jelas Murtaqi. Investasi proyek ini akan ditanggung kedua negara. PLN membiayai proyek yang berada di wilayah Indonesia dan SEB membiayai proyek yang berada di Serawak.Kerja sama jual beli listrik antara PLN dan SEB akan berlangsung selama 25 tahun dan terbagi dalam dua tahap. Selama lima tahun tahap pertama, PLN akan mengimpor setrum dari SEB. Tahap kedua, PLN dan SEB akan jual – beli listrik berdasarkan keekonomian kedua sistem tenaga listrik atau economic exchange power transfer dengan menggunakan prinsip day-head agreement. Pasokan dari Serawak rencananya akan berasal dari PLTA besar di wilayah tersebut.Penentuan harga listrik antarnegara ini ditentukan dengan skema bisnis dengan persetujuan pemerintah. “Yang jelas harga ekspor itu murni harga pasar. Artinya, seluruh biaya yang kami keluarkan ditanggung oleh pembeli,” kata Nur Pamuji.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News