2014, produksi filet ikan Patin naik 100%



JAKARTA. Industri pengolahan filet ikan patin tumbuh gurih. Lihat saja, tahun 2014 ini, pabrik ikan patin rencananya akan bertambah dua. 

Saut P. Hutagalung, Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (PPH) KementerianKelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, adanya tambahan dua pabrik baru makatotal kapasitas filet ikan patin menjadi 600 ton.Sayang, Saut masih enggan menyebutkan nama perusahaan produsen filet ikan patin tersebut.

 Ia menjelaskan, sampai Juni 2013, jumlah pengolahan ikan ada tujuh unit. Kemudian di akhir tahun 2013, ada tambahan lima unit pabrik. Dengan demikian, sampai Desember 2013, jumlah pengolahan filet ikan patin mencapai 12 unit dengan total kapasitas produksi mencapai 300 ton per bulan.


Adapun untuk membuat satu unit industri pengolahan filet ikan patin dibutuhkan biaya investasi sebesar Rp 7 miliar hingga Rp 10 miliar.

Meski kapasitas produksi filet ikan patin bertambah, jumlah tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan. Diperkirakan, pada tahun 2014, kebutuhan filet ikan patin mencapai 700 ton per bulan. "Fokus pemasaran filet ikan patin masih di dalam negeri," kata Saut.

Jika kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi, Saut bilang, filet ikan patin bisa diekspor. Tetapi, rencana ekspor filet ikan patin ini masih belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Rencananya, ekspor filet ikan patin baru bisa dilakukan pada tahun 2015 mendatang.

Supaya berdaya saing di pasar ekspor, Saut bilang biaya produksi pengolahan harus ditekan. "Terutama biaya pakan," kata Saut. Selain itu juga, limbah ikan patin seperti tulang dan kulit harus dapat dimanfaatkan sehingga memiliki nilai tambah.

Saat ini, harga ikan patin hidup berada di kisaran Rp 12.000 - Rp 14.000 per kg. Daerah-daerah yang menjadi andalan produksi ikan patin adalah di Kalimantan Selatan yaitu di Banjar, kemudian Kampar di Jambi,Sumatera Selatan,dan Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan