JAKARTA. PT Hino Finance Indonesia, perusahaan pembiayaan anyar patungan antara Hino Motors Ltd, PT Indomobil Multi Jasa Tbk dan Summit Global Auto Management B.V mengincar mengucurkan pembiayaan baru sebesar Rp 730 miliar di tahun pertamanya beroperasi. Sejak memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 September 2014 hingga akhir Mei 2015 ini, perseroan telah membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 200 miliar atau setara dengan 200 unit kendaraan bermotor merek Hino. "Tahun ini, kami menargetkan membiayai 1.000 unit atau sekitar Rp 730 miliar," ujar Alex Sutisna, Direktur Utama Hino Finance, pada peresmian perusahaannya, akhir pekan lalu. Adapun, sumber dana untuk menjalani aktivitas usaha tersebut akan berasal dari modal disetor dan pinjaman bank. Modal disetor perseroan saat ini sebesar Rp 300 miliar. Pemegang saham berkomitmen untuk menambah modal Rp 100 miliar di akhir tahun nanti dan tambahan Rp 100 miliar lainnya di awal tahun depan. Sementara, sumber dana lainnya akan berasal dari pinjaman bank. Meski terbilang pemain baru, perseroan sudah mendapatkan kepercayaan dari bank mitra. "Kami juga sudah memperoleh pinjaman dari bank asing ternama sebesar US$ 25 juta dan akan kami pergunakan bulan depan," terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2015, Hino Finance incar pembiayaan Rp 730 miliar
JAKARTA. PT Hino Finance Indonesia, perusahaan pembiayaan anyar patungan antara Hino Motors Ltd, PT Indomobil Multi Jasa Tbk dan Summit Global Auto Management B.V mengincar mengucurkan pembiayaan baru sebesar Rp 730 miliar di tahun pertamanya beroperasi. Sejak memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 September 2014 hingga akhir Mei 2015 ini, perseroan telah membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 200 miliar atau setara dengan 200 unit kendaraan bermotor merek Hino. "Tahun ini, kami menargetkan membiayai 1.000 unit atau sekitar Rp 730 miliar," ujar Alex Sutisna, Direktur Utama Hino Finance, pada peresmian perusahaannya, akhir pekan lalu. Adapun, sumber dana untuk menjalani aktivitas usaha tersebut akan berasal dari modal disetor dan pinjaman bank. Modal disetor perseroan saat ini sebesar Rp 300 miliar. Pemegang saham berkomitmen untuk menambah modal Rp 100 miliar di akhir tahun nanti dan tambahan Rp 100 miliar lainnya di awal tahun depan. Sementara, sumber dana lainnya akan berasal dari pinjaman bank. Meski terbilang pemain baru, perseroan sudah mendapatkan kepercayaan dari bank mitra. "Kami juga sudah memperoleh pinjaman dari bank asing ternama sebesar US$ 25 juta dan akan kami pergunakan bulan depan," terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
