Textiles Intelligence memprediksi, permintaan global untuk serat karbon dalam produksi mobil dan kendaraan ringan lainnya mencapai 8,5 juta ton pada tahun 2015. Prediksi tersebut berdasarkan asumsi bahwa setiap produksi kendaraan anyar akan membutuhkan setidaknya 100 kg serat karbon. Hanya saja, potensi permintaan serat karbon tersebut bisa lebih besar dari hitungan tersebut lantaran harga meningkatnya volume serat karbon telah menggiring harga yang lebih melandai. Asal tahu saja, serat karbon merupakan material yang terdiri atas serat dengan ketebalan yang sangat ekstrim, dengan diameter 0.005 0.010 mm. Serat ini digunakan sebagai material penguat dalam carbon fibre reinforced plastic (CFRP), yang juga jamak digunakan dalam pesawat terbang, perkakas olah raga dan juga mobil balap. Sejumlah perusahaan telah berkolaborasi dengan cara membikin perusahaan patungan untuk menggarap pasar potensial ini. Salah satunya, SGL Group dan pabrikan otomotif BMW yang berencana membenamkan US$100 juta untuk membikin pabrik pengolahan serat karbon di Moses Lake, Washington, USA.Tak hanya itu saja, pabrikan kendaraan asal Jerman yaitu Daimler dan perusahaan asal Jepang Toray Industries bahkan sudah mengumumkan rencananya untuk mulai bergandengan mengembangkan serat karbon bagian kendaraan pada tahun 2012 untuk digunakan di kendaraan Mercedez Benz. Zolteka, perusahaan serat karbon yang berbasiskan di AS juga sudah mengumumkan adanya anak perusahaannya yaitu Zoltek Automotive bersama dengan industri otomotif untuk menggenjot pengembangan aplikasi serat karbon dengan bobot ringan. Pejabat di perusahaan asal Jepang, Teijin juga berencana memasuki pasar ini. Teijin percaya, penggunaan carbon fibre reinforced plastic (CFRP) akan memabgkas beban elektrik kendaraan sebanyak lebih dari separo dalam beberapa tahun. Maret lalu, Teijin merilis super lightweight electric concept car yang bernama PU_PA EV alias "pupa electric vehicle".Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2015, Permintaan Serat Karbon Mencapai 8,5 Juta Ton
Textiles Intelligence memprediksi, permintaan global untuk serat karbon dalam produksi mobil dan kendaraan ringan lainnya mencapai 8,5 juta ton pada tahun 2015. Prediksi tersebut berdasarkan asumsi bahwa setiap produksi kendaraan anyar akan membutuhkan setidaknya 100 kg serat karbon. Hanya saja, potensi permintaan serat karbon tersebut bisa lebih besar dari hitungan tersebut lantaran harga meningkatnya volume serat karbon telah menggiring harga yang lebih melandai. Asal tahu saja, serat karbon merupakan material yang terdiri atas serat dengan ketebalan yang sangat ekstrim, dengan diameter 0.005 0.010 mm. Serat ini digunakan sebagai material penguat dalam carbon fibre reinforced plastic (CFRP), yang juga jamak digunakan dalam pesawat terbang, perkakas olah raga dan juga mobil balap. Sejumlah perusahaan telah berkolaborasi dengan cara membikin perusahaan patungan untuk menggarap pasar potensial ini. Salah satunya, SGL Group dan pabrikan otomotif BMW yang berencana membenamkan US$100 juta untuk membikin pabrik pengolahan serat karbon di Moses Lake, Washington, USA.Tak hanya itu saja, pabrikan kendaraan asal Jerman yaitu Daimler dan perusahaan asal Jepang Toray Industries bahkan sudah mengumumkan rencananya untuk mulai bergandengan mengembangkan serat karbon bagian kendaraan pada tahun 2012 untuk digunakan di kendaraan Mercedez Benz. Zolteka, perusahaan serat karbon yang berbasiskan di AS juga sudah mengumumkan adanya anak perusahaannya yaitu Zoltek Automotive bersama dengan industri otomotif untuk menggenjot pengembangan aplikasi serat karbon dengan bobot ringan. Pejabat di perusahaan asal Jepang, Teijin juga berencana memasuki pasar ini. Teijin percaya, penggunaan carbon fibre reinforced plastic (CFRP) akan memabgkas beban elektrik kendaraan sebanyak lebih dari separo dalam beberapa tahun. Maret lalu, Teijin merilis super lightweight electric concept car yang bernama PU_PA EV alias "pupa electric vehicle".Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News