2016, belanja modal TLKM minimal Rp 25 triliun



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memproyeksikan belanja modal tahun depan akan meningkat seiring dengan target pertumbuhan pendapatan TLKM. Alex Sinaga, Direktur Utama TLKM mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 100 triliun. Sementara di tahun depan, target pendapatan perseroan harus bisa lebih tinggi dari industri. "Misalnya pertumbuhan industri 10% tahun depan, maka kami harus bisa lebih besar dari itu," ujar Alex di Jakarta, Senin (2/11). Alex bilang, tahun depan TLKM menganggarkan belanja modal tahun depan sebesar 25% dari target pendapatannya. Itu artinya, belanja modal alias capital expenditure (capex) TLKM minimal sebesar Rp 25 triliun.

Sementara di tahun ini, belanja modal TLKM diperkirakan terserap sebesar Rp 22 triliun. "Kalau dalam perjalanannya perlu ditambah, akan kami tambah," imbuhnya. Belanja modal itu sebagian besar akan dialokasikan untuk bisnis anak usahanya PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan juga untuk pengembangan bisnis infrastruktur data. TLKM juga masih membuka peluang mengembangkan bisnis anorganiknya dengan jalan akuisisi. Pada Mei lalu, TLKM melalui anak usaha Telekom USA mencapai kesepakatan dengan Advantage Partners (AP) untuk mengakuisisi kepemilikan AP pada AP Teleguam Holdings Inc, induk usaha GTA Teleguam. Saat ini proses akuisisi itu masih berlangsung. Heri Sunaryadi, Direktur Keuangan TLKM mengatakan, masih ada beberapa tahap yang harus diselesaikan sesuai dengan peraturan di AS. "Kami harapkan awal tahun depan proses ini sudah selesai. Kami akan menjadi mayoritas," ujarnya. Akuisisi GTA Teleguam diharapkan dapat memperkuat portofolio internasional TLKM yakni Telin Singapore, Telin Hong Kong, Telkom Australia, Telkom Taiwan, Telkom USA, Telin Malaysia, Telkom Macau, Telin Timor Leste dan kantor cabang di Myanmar. Untuk ekspansi di luar negeri, Alex mengakui masih mencari perusahaan lain yang potensial untuk diakuisisi. Pasalnya, TLKM sedang membangun infrastruktur digital. "Ada yang sedang dijajaki, mengarah ke domain digital," ujar Alex. Hingga Kuartal III 2015, TLKM telah menyerap belanja modal sebesar Rp 17 triliun. Dari nilai itu, sebesar 60% dialokasikan untuk mendukung bisnis seluler Telkomsel. Pada periode itu, TLKM membukukan laba bersih sebesar Rp 11,545 triliun atau naik tipis sekitar 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,268 triliun. Laba per saham juga naik menjadi Rp 117,60 di kuartal III 2015 dari Rp 115,53 per saham pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan TLKM hingga akhir September lalu sebesar Rp 75,7 triliun. Dibandingkan September tahun lalu, pendapatan TLKM tumbuh 15%. Saham TLKM ditutup naik 2,24% ke level Rp 2.740 per saham pada perdagangan Senin (2/11).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie