2016, BRI anggarkan belanja modal Rp 5 triliun



JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan sebesar Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun.

Dari belanja modal ini, sebesar 50% digunakan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi informasi, sedangkan sisanya dipakai untuk pembiayaan lain di luar IT.

Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, sebagian dari belanja modal tahun depan akan digunakan untuk akuisisi anorganik. Menurut Haru, tahun depan BRI berencana membentuk usaha multifinance dan sekuritas.


Selain itu, dana belanja modal tahun depan juga akan digunakan untuk menyuntik modal anak usaha. “Namun rencana belanja modal tahun depan ini belum final masih bisa berubah nanti akhir November sesuai RKA (rencana kerja anggaran) yang diserahkan ke OJK,” ujar Haru, Selasa, (10/11).

Wakil Direktur Utama BRI, Sunarso menambahkan, menyuntik modal anak usaha merupakan salah satu bagian dari rencana perusahaan. Tahun depan, menurut Haru, BRI berencana menyuntik modal BRI Agro dan BRI Syariah.

Nilainya berkisar antara Rp 500 miliar sampai Rp 1 triiun. Namun ini masih menunggu perkembangan kondisi ekonomi dan kinerja perusahaan. Tercatat tahun ini, BRI sudah menyuntik BRI Syariah dan BRI Agro sebesar masing-masing sebesar Rp 500 miliar.

Terkait rencana masuk ke bisnis multifinance dan sekuritas, BRI kini sedang mengincar beberapa perusahaan. Salah satu perusahaan multifinance yang tengah diincar adalah BTMU-BRI Finance.

Ini adalah perusaan patungan antara Bank of Tokyo Mitsubshi UFJ yang mengempit 55% saham dan 45% sisanya milik BRI. “Kami ada rencana membeli saham 55% Bank of Tokyo Mitsubshi UFJ tapi masih dikaji lebih lanjut,” ujarnya.

Sebagai informasi, tahun ini BRI juga berencana membeli perusahaan asuransi Bringin Life sebagai salah satu upaya meningkatkan deversifikasi pendapatan.

BRI tercatat telah meneken perjanjian jual beli bersyarat atawa conditional sale and purchase agreement (CSPA) dengan Dana Pensiun (Dapen) BRI selaku pemegang saham mayoritas Bringin Life. Namun hal ini masih dalam menunggu persetujuan dari pemegang saham dan OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri