2016, daya produksi WTON naik jadi 2,4 juta ton



JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berencana menambah kapasitas produksi tahun 2016 sekitar 100.000 ton.

Dengan demikian, tahun depan total kapasitas produksi perseroan akan menjadi 2,4 juta ton per tahun.

Wilfred Singkali, Direktur Utama WTON mengatakan untuk anggaran dana peningkatan kapasitas pabrik dan kebutuhan belanja modal lain di tahun depan masih aman.


"Dana IPO kita masih ada," katanya di Jakarta baru-baru ini.

Wilfred mengatakan, hingga saat ini perseroan baru menggunakan 61,7% dari dana IPO sebesar Rp 1,2 triliun.

Dana tersebut diperkirakan akan dipergunakan hingga tahun 2019.

Sementara, anggaran capex tahun ini diperkirakan hanya akan terserap sekitar Rp 360 miliar sehingga dana tersebut nantinya bisa di-carry over sebagai belanja modal tahun depan.

Fery Hendrianto, Direktur WTON menjelaskan anggaran capex tak bisa diserap sepenuhnya lantaran kondisi permintaan pasar yang belum cukup membaik.

"Kita mengimbangi demand yang ada. Kalau kita serap semua sementara demand kurang justru membebani," jelasnya.

Fery mengatakan, serapan capex perseroan hingga Agustus baru mencapai Rp 326 miliar yang digunakan untuk pembangunan dan perluasan pabrik eksisting.

Ini baru 59% dari target capex tahun ini sebesar Rp 550 miliar.

Penambahan kapasitas produksi tersebut akan dilakukan di tiga pabrik yang dikelola langsung oleh perseroan yakni di Makassar, Pasuruan dan Lampung Selatan.

Pabrik di Makassar di Makassar memiliki luas sekitar 13 hektare.

WTON akan menambah peralatan di pabrik tersebut sehingga bisa memberi penambahan kapasitas produksi sebesar 150.000 ton per tahun.

Sementara kapasitas Pabrik di Lampung, menurut Wilfred, masih bisa diperluas hingga 700.000 ton.

Selain menambah kapasitas produksi, WTON juga akan meluncurkan dua produk baru tahun depan sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Wilfred mengatakan produk batu tersebut akan diproduksi dengan teknologi yang dikembangkan sendiri oleh perseroan.

Kendati demikian, Wilfred belum bisa menyampaikan kebutuhan capex untuk tahun depan.

Hanya saja yang pasti untuk memproduksi 10.000 ton produk precash diperlukan investasi sekitar Rp 10 miliar.

Dengan begitu, kebutuhan dana untuk menambah kapasitas produksi 100.000 ton mencapai Rp 100 miliar.

Saat ini, WTON telah memiliki 11 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah.

Sembilan diantaranya dikelola langsung oleh perseroan dan dua sisanya dikelola anak usahanya. Total kapasitas produksinya pabrik-pabrik tersebut mencapai 2,3 juta ton.

Baru-baru ini, anak usaha WTON yakni Wika Kobe telah melakukan pengiriman produk precash untuk bawah tanah atau tunnel segmen untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Wika Cobe menyuplai produk tunnel segmen untuk proyek MRT tahap pertama yang menghubungkan kawasan Lebak Bulus - Blok M -Bundaran HI dengan nilai kontrak Rp 190 miliar.

Wika Kobe akan memproduksi memproduksi 5.400 ring produk tunnel segment hingga tahun 2016.

Hingga akhir Agustus, WTON telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 1,8 triliun atau 45% dari target awal Rp 4 triliun.

Menagemen perseroan hanya optimis dapat mencapai target Rp 3,2 triliun hingga akhir tahun.

Pasalnya, kapasitas produksi terpasang WTON tahun ini baru sekitar 75% sehingga belum bisa memenuhi proyek yang datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto