2016, Laba Puradelta Lestari merosot 44,6%



JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mengalami perlambatan kinerja sepanjang tahun 2016. Laba bersih perusahaan melorot 44,6% dibandingkan tahun sebelumnya lantaran menurunya penjualan lahan industri serta adanya rugi kursa yang ditanggung perusahaan.

Puradelta hanya berhasil mengantongi laba bersih Rp 757,2 miliar. Sementara pada tahun 2015 perusahaan kawasan industri ini masih mencetak laba bersih hingga Rp 1,36 triliun.

Pendapatan Puradelta melorot 30,2% tahun 2016 menjadi Rp 1,59 triliun dari Rp 2,28 triliun pada tahun sebelumnya. Di saat yang sama perusahaan juga harus emnanggung rugi kurs Rp 27,4 miliar. Padahal tahun 2015 mereka mengantongi untung kurs sebesar Rp 135 miliar. Lalu pendapatan bunga juga turun dari Rp 19,3 miliar menjadi Rp 9,8 miliar.


Pendapatan ini hasil penjualan lahan industri Rp 1,54 triliun, atau turun dari Rp 2,24 triliun pada tahun 2015. Penjualan perumahan turun dari Rp 39,6 miliar menjadi Rp 22,5 miliar dan penjualan komersial naik dari Rp 5,5 miliar menjadi Rp 17 miliar. Kemudian pendapatan dari hotel Rp 9,9 miliar dan pendapatan sewa Rp 1 miliar.

Tondy Swanto, Direktur Puradelta mengatakan perlambatan eonomi nasional yang diikuti dengan menurunnya permintaan terhadapa lahan industri telah mempengaruhi kinerja perseroan.

Meskipun secara pencatatan penjualan mengalami perlambatan, marketing sales kinerja DMAS tahun 2016 masih mengalami pertumbuhan. Anak usaha Sinarmas Land ini mampu mencatatkan penjualan lahan seluas 52,9 hektare (ha) . "Ini salah satunya dijual ke PT Honda Astra Land yang mmebli 38,3 ha pada Agustus 2016," kata Tondy dalam eterangan resminya, Minggu (2/4).

Tahun ini, Puradelta optimis penjualan akan membaikyang didorong oleh peningkatan optimisme investor terhadap perekonomian nasional. Tondy bilang pihaknya siap menangkap pelaung peningkatan investasi dengan kondsi fundamental perusahan yang cukup bagus dimana asetnya mencapai Rp 7,8 triliun dan ekuitasnya mencapai Rp 7,4 triliun.

"Dengan solidnya keuangan perusahaan, kami siap memanfaatkan peluang yang ada dan yakin kinerja akan membaik tahun ini. Saat ini kami melihat tren kenaikan permintaan lahan industri dan keseriusan pelaku bisnis untuk mulai berinvestasi," tutur Tondy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia