2017, Trans Power Marine incar pertumbuhan 10%



JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk optimis kinerja mereka akan lebih bagus ke depan seiring dengan mulai membaiknya harga batubara. Tahun 2017, perusahaan menargetkan pendapatan bisa tumbuh minimal 5%-10%.

Perusahaan kapal khusus angkutan batubara ini memang tidak bisa memastikan apakah kenaikan komoditas hitam tersebut akan berlangsung dalam jangka panjang. Namun melihat permintaan yang masih kuat dari China, mereka memperkirakan harga batubara masih akan bergerak naik semester I tahun depan.

Dengan kenaikan tersebut maka ekspor akan meningkat sehingga utilisasi kapal mereka akan meningkat. "Perkiraan pertumbuhan 5%-10% didasarkan asumsi harga batubara naik hingga semester I. Jika terus naik spenajang tahun depan maka pertumbuhan akan lebih tinggi lagi," kata Rudy Sutiono, Direktur Trans Power Marine pada KONTAN, Selasa (8/11).


Meningkatnya jumlah ekspor sejak tiga bulan terakhir membuat pendapatan emiten berkode TPMA ini mengalami peningkatan di kuartal III dibanding kuartal sebelumnya. Jumlah transaksi kapal mereka naik, jika sebelumnya hanya dua kali bolak-balik dalam sebulan, sekarang sudah lima kali.

Merangkaknya harga batubara memang belum berpengaruh terhadap kenaikan sewa kapal Trans Power Marine. Kenaikan tersebut hanya meningkatkan utilisasi kapal mereka saja. Pasalnya, perubahan tarif sewa dilakukan pada awal tahun ini.

Jika permintaan batubara terus meningkat, Rudy melihat akan ada potensi kenaikan tarif sewa tahun depan. Namun pihaknya belum bisa memperkirakan angkanya. Sebab dalam mendongkrak tarif banyak indikator yang harus diperhatikan mulai dari kondisi market sampai dengan persaingan.

Saat ini, jumlah costumer TPMA sekitar 15 perusahaan dengan masa kontrak paling banyak berkisar 1-2 tahun. Sementara jumlah kapal tunda dan tongkang perusahaan mencapai 35 set dan tiga unit floating crane.

Meskipun harga batubara ke depan akan terus membaik, Trans Power Marine belum berencana menambah kapal. Mereka lebih memilih meningkatkan utilisasi kapal yang ada atau jika masih kurang perusahaan akan lebih baik menyewa.

"Sementara ini kita masih wait and see. Kita tidka tau samapi kapan harga akan naik karena ketidakpastiannya masih besar. Jadi ke depan kita akan lebih baik sewa kapal dan kita ambil margin darisana dari pada harus beli," tutur Rudy.

Hingga akhir tahun, TPMA memperkirakan bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik. Pendapatan mereka di kuartal IV masih akan naik sejalan dengan kenaikan batubara meskipun pada Desember transaksi bisanya sepi karena persiapan libur akhir tahun. Hanya saja, managemen perusahaan tak bersedia mematik target sepanjang tahun ini.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Trans Power Marine mencatatkan pendapatan sebesar US$ 23,7 juta, turun 37% dibanding periode yang sama tahun 2015. Sementara laba bersihnya anjlok tajam dari US$ 2,2 juta menjadi US$ 406.458. Pendapatan ini berasal dari tunda dan Tingkang sebesar US$ 18 juta dan floating crane US$ 5,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia