KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana untuk meluncurkan produk baru disampaikan oleh PT. Asuransi Kresna Mitra Tbk (Asuransi Kresna). Sebagian produk tersebut masih dalam tahap pengembangan karena termasuk produk asuransi baru di Indonesia. Produk yang rencananya akan diluncurkan tahun depan salah satunya asuransi kredit. Menurut Direktur Utama Kresna Insurance Pepe Arinata, saat ini ekuitas perusahaannya sudah memenuhi persyaratan minimal yakni Rp. 250 milyar. "Kami saat ini Rp. 490 (miliar)," katanya di Jakarta pada Kamis, (21/12). Tahun depan, Pepe berharap Asuransi Kresna bisa tumbuh 15%. Keyakinan itu datang dari pengalaman yang selama ini dimiliki, juga dukungan dari pemegang saham dan induk perusahaan, Kresna Grup. Akan tetapi, Pepe belum bisa melihat bagaimana industri asuransi akan bergerak di tahun depan. "Kita sendiri belum tahu industri 2018 itu enggak tau gimana," jelas Pepe. Ia berkaca dari tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2015, perusahaan asuransi yang mengalami pertumbuhan hingga 5% dianggap kinerjanya paling buruk. Di 2016, justru pertumbuhan 5% sudah dianggap bagus. Sementara itu, di awal 2017, banyak yang meyakini industri akan bergerak lebih baik. "Ternyata malah perlambatan growth 4% sampai semester satu," ujarnya tertawa. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2018, Asuransi Kresna luncurkan asuransi kredit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana untuk meluncurkan produk baru disampaikan oleh PT. Asuransi Kresna Mitra Tbk (Asuransi Kresna). Sebagian produk tersebut masih dalam tahap pengembangan karena termasuk produk asuransi baru di Indonesia. Produk yang rencananya akan diluncurkan tahun depan salah satunya asuransi kredit. Menurut Direktur Utama Kresna Insurance Pepe Arinata, saat ini ekuitas perusahaannya sudah memenuhi persyaratan minimal yakni Rp. 250 milyar. "Kami saat ini Rp. 490 (miliar)," katanya di Jakarta pada Kamis, (21/12). Tahun depan, Pepe berharap Asuransi Kresna bisa tumbuh 15%. Keyakinan itu datang dari pengalaman yang selama ini dimiliki, juga dukungan dari pemegang saham dan induk perusahaan, Kresna Grup. Akan tetapi, Pepe belum bisa melihat bagaimana industri asuransi akan bergerak di tahun depan. "Kita sendiri belum tahu industri 2018 itu enggak tau gimana," jelas Pepe. Ia berkaca dari tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2015, perusahaan asuransi yang mengalami pertumbuhan hingga 5% dianggap kinerjanya paling buruk. Di 2016, justru pertumbuhan 5% sudah dianggap bagus. Sementara itu, di awal 2017, banyak yang meyakini industri akan bergerak lebih baik. "Ternyata malah perlambatan growth 4% sampai semester satu," ujarnya tertawa. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News