KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk memproyeksi laba tahun ini bisa naik signifikan atau dua digit. Hal ini dengan melanjutkan ekspansi bisnis seperti yang dilakukan pada 2017. Lea Setianti Kusumawijaya, Direktur Keuangan Bank Permata bilang pada sejak 2016 bank mulai menyelesaikan beberapa perbaikan mendasar dan tata kelola manajemen risiko. "Kami menerapkan startegi bisnis yang berfokus pada pendalaman nasabah (client deepening) dan ekspansi," kata Lea kepada kontan.co.id, Jumat (5/1). Ekspansi ini dilakukan baik di segmen ritel maupun korporasi dengan penawaran produk yang komprehensif. Dengan strategi ini Bank Permata berhasil membalik kerugian yang diderita 2016 menjadi keuntungan pada 2017. Pada 2018, dengan strategi bisnis yang sama, dan kapabilitas di digital banking, Perata berharap kinerja bisa lebih baik. Diharapkan target pertumbuhan laba dua digit tahun ini bisa dicapai secara berkelanjutan. Sampai November 2017, Bank Permata berhasil mencatat laba bersih Rp 735 miliar atau berbanding terbalik dengan 2016 Rp 1,9 triliun. Laba bersih ini diperoleh dari penurunan biaya operasional 50% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 4,1 triliun. Penyaluran kredit bank berkode BNLI ini masih negatif atau turun 16% yoy menjadi Rp 81,3 triliun.
2018, Permata targetkan kenaikan laba dua digit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk memproyeksi laba tahun ini bisa naik signifikan atau dua digit. Hal ini dengan melanjutkan ekspansi bisnis seperti yang dilakukan pada 2017. Lea Setianti Kusumawijaya, Direktur Keuangan Bank Permata bilang pada sejak 2016 bank mulai menyelesaikan beberapa perbaikan mendasar dan tata kelola manajemen risiko. "Kami menerapkan startegi bisnis yang berfokus pada pendalaman nasabah (client deepening) dan ekspansi," kata Lea kepada kontan.co.id, Jumat (5/1). Ekspansi ini dilakukan baik di segmen ritel maupun korporasi dengan penawaran produk yang komprehensif. Dengan strategi ini Bank Permata berhasil membalik kerugian yang diderita 2016 menjadi keuntungan pada 2017. Pada 2018, dengan strategi bisnis yang sama, dan kapabilitas di digital banking, Perata berharap kinerja bisa lebih baik. Diharapkan target pertumbuhan laba dua digit tahun ini bisa dicapai secara berkelanjutan. Sampai November 2017, Bank Permata berhasil mencatat laba bersih Rp 735 miliar atau berbanding terbalik dengan 2016 Rp 1,9 triliun. Laba bersih ini diperoleh dari penurunan biaya operasional 50% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 4,1 triliun. Penyaluran kredit bank berkode BNLI ini masih negatif atau turun 16% yoy menjadi Rp 81,3 triliun.
