2020, Golden Energy Mines (GEMS) bidik peningkatan produksi dan penjualan batubara



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) membidik kenaikan produksi dan penjualan batubara di tahun depan. Peningkatan target tersebut dimaksudkan untuk menjaga margin dan laba dari perusahaan yang tergabung di grup Sinarmas ini. Sekretaris Perusahaan GEMS Sudin Sudirman mengungkapkan, pada tahun depan pihaknya menargetkan bisa memproduksi 35,6 juta ton batubara. Jumlah itu naik 16,72% dibandingkan produksi batubara GEMS yang hingga akhir tahun ini direncanakan menyentuh angka 30,5 juta ton.

Baca Juga: Fitch Rating merevisi outlook Golden Energy Mines (GEMS) menjadi stabil Sejalan dengan kenaikan produksi, Sudin pun menyatakan GEMS akan mendongkrak volume penjualan batubara. Pada tahun depan, GEMS berencana menjual 37,5 juta ton atau lebih tinggi 19,8% dibanding rencana penjualan batubara tahun ini yang berada di angka 31,3 juta ton. Asal tahu saja, selain dari produksi sendiri, GEMS pun masih menampung penjualan (trading) batubara. Sudin optimistis, target produksi dan penjualan batubara GEMS tahun ini bisa tercapai dan bisa lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu. Pada 2018, produksi batubara GEMS tercatat di angka 22,6 juta ton, sedangkan penjualan sebanyak 24,4 juta ton. "Rencana produksi 2020 itu 35,6 juta ton, penjualan 37,5 juta ton. Realisasi produksi sampai dengan akhir tahun 2019 diperkirakan 30,5 juta ton, dan penjualan 31,3 juta ton. Sesuai target kenaikan dibanding tahun lalu," jelas Sudin saat dihubungi Kontan.co.id, Jum'at (27/12). Sudin menyebut, pada tahun depan pihaknya akan mengandalkan tiga lokasi tambang untuk memproduksi batubara. Ketiga lokasi tersebut adalah tambang PT Borneo Indobara di Kalimantan Selatan, tambang PT Barasentosa Lestari di Sumatera Selatan, dan PT Kuansing Inti Makmur di Jambi. Sementara untuk penjualan batubara, diproyeksikan tidak mengalami banyak pergeseran. GEMS menjual sekitar 66% batubara untuk pasar ekspor, dengan China (36%) dan India (25%) sebagai pasar terbesar. Sisanya, yakni sekitar 34% terserap ke pasar domestik.

Baca Juga: Menengok proyeksi produksi emiten-emiten batubara di 2020 Lebih jauh, Sudin pun mengungkapkan alasan mengapa GEMS memilih untuk menaikan target produksi dan penjualan di tahun depan. Menurutnya, peningkatan target tersebut dimaksudkan untuk menjaga pendapatan serta laba GEMS. "Produksi tetap ditingkatkan karena untuk menjaga margin atau laba," ujar Sudin tanpa memberikan gambaran tentang target pendapatan dan laba GEMS di tahun depan. Capex 2020 Seiring dengan kenaikan produksi, GEMS pun menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur tambang serta untuk menunjang peningkatan produksi di PT Borneo Indobara (BIB) di Kalimantan Selatan. Sudin bilang, capex GEMS di tahun 2020 akan ditujukan untuk pengerjaan proyek peningkatan kualitas jalan pengangkutan alias hauling road dan pelabuhan. "Capex dimaksudkan juga untuk BIB karena ada peningkatan produksi," sambung Sudin. Untuk itu, GEMS menganggarkan capex sebesar US$ 24,8 juta di tahun 2020. Meski tak menerangkan dengan detail, tapi Sudin mengatakan bahwa sumber pendanaan masih didominasi dari pinjaman. "Sebagian besar dari fasilitas pinjaman dan sisanya dari kas internal perusahaan," kata Sudin. Sementara itu, serapan capex GEMS tahun ini berkisar di angka US$ 20,1 juta yang dialokasikan untuk pengerjaan hauling road dan pelabuhan. Seperti diketahui, GEMS memiliki sejumlah proyek infrastruktur tambang, diantaranya adalah peningkatan kualitas jalan pengangkutan (hauling road) dan penambahan kapasitas alat loading conveyor yang berfungsi untuk memindahkan batubara dari darat ke kapal tongkang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini