KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) Wilson Sofan mengatakan, pihaknya menargetkan rata-rata nilai transaksi harian mencapai di atas Rp 125 miliar tahun depan. Wilson menyebut, nilai transaksi RELI per kuartal ketiga mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Per kuartal ketiga 2020, nilai transaksi RELI sebesar Rp 9,63 triliun, turun dari realisasi nilai transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 26,67 triliun. Namun, Wilson mengatakan, pemulihan mulai terlihat pada kuartal ketiga. Hal ini tercermin dari transaksi harian yang menyentuh angka Rp 80 miliar-Rp 90 miliar per hari.
Di sisi lain, RELI berhasil mencatatkan kenaikan jumlah nasabah hingga kuartal ketiga 2020. Tercatat, jumlah nasabah RELI per September 2020 sebanyak 16.421, naik 3,17% dari jumlah nasabah di periode kuartal ketiga 2019 yakni 15.916 nasabah.
Baca Juga: Hari terakhir perdagangan, ini capaian Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2020 RELI menargetkan terdapat pertumbuhan nasabah antara 15%-20% untuk tahun 2021 “Kami akan fokus pada investor ritel, tentunya dengan pengembangan-pengembangan berbasis teknologi dan berorientasi pada digital, yang akan semakin memudahkan kami untuk bisa menjangkau investor ritel. Kami memberikan akses yang mudah untuk dijangkau investor,” ujar Wilson saat paparan publik yang digelar secara virtual, Rabu (30/12). Di sisi lain, RELI juga masih akan berfokus pada segmen
underwriting. Wilson menargetkan RELI mampu membawa setidaknya dua emiten untuk melakukan
initial public Offering (IPO) tahun depan. Wilson menilai, pasar modal tanah air memiliki
risk appetite yang cukup besar. Lanjut Wilson, keinginan investor ritel saat ini untuk mencari produk investasi yang dapat memberikan return yang cukup stabil namun dengan risiko yang rendah masih cukup tinggi. Hal ini tercermin dengan program RELI untuk mendistribusikan atau menjual produk
fixed income mendapat respon baik oleh nasabah ritel. “Ini direspon cukup baik oleh investor yang memang saat ini berpikir bahwa suku bunga deposito sudah terlalu rendah,” sambung dia.
Wilson tidak menampik, kompetisi di industri broker memang cukup tinggi. Namun, RELI meyakini dengan inovasi-inovasi yang terus dilayangkan kepada investor, RELI bisa memberikan strategi yang lebih kompetitif dan produk yang lebih diminati investor. Wilson masih optimis RELI masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja, baik di sisi bottomline maupun topline. Dari sisi pendapatan dan laba, RELI masih mengespektasikan adanya kenaikan sebesar 5% di Desember 2020 dibandingkan dengan posisi pada sembilan bulan 2020. Sedangkan untuk di tahun depan, RELI berekspektasi sisi operating profit dapat dapat bertumbuh 35%. Sebagai gambaran, RELI membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 13,67 miliar pada kuartal ketiga 2020. Realisasi ini menurun 55,1% dari pendapatan usaha di kuartal ketiga 2019 yang mencapai Rp 30,48 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi