212, pengguna Transjakarta diimbau berangkat pagi



JAKARTA. Warga yang bekerja dan menggunakan bus Transjakarta untuk menuju kawasan Jalan Sudirman dan Thamrin, Jakarta Pusat, diimbau berangkat lebih pagi pada Jumat (2/12).

Mereka diminta untuk berangkat sebelum berlangsungnya aksi damai 2 Desember di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono mengatakan imbauan itu bertujuan untuk meminimalisir kepadatan dan kemungkinan terjadinya gangguan saat berlangsungnya aksi tersebut.


"Kami meminta pelanggan untuk berangkat lebih awal agar meminimalisir gangguan saat unjuk rasa pada 2 Desember 2016 yang berlangsung pada pukul 08.00-13.00," kata Budi melalui keterrangan tertulisnya, Rabu (30/11).

Budi yakin aksi 2 Desember tidak akan berdampak terhadap operasional PT Transjakarta. Karena itu ia menyatakan pihaknya akan tetap mengupayakan agar layanan bus Transjakarta beroperasi normal di seluruh koridor, baik busway maupun non busway.

Budi menyatakan dampak yang paling mungkin terjadi pada layanan Transjakarta selama aksi berlangsung adalah pengalihan arus. Namun, ia menyebut pengalihan arus akan berlaku situasional.

Penyesuaian rute hanya dilakukan apabila aksi massa mengakibatkan layanan terganggu.

"Bila aksi damai di kawasan Monumen Nasional pada 2 Desember 2016 menutup akses Transjakarta, maka rute perjalanan akan disesuaikan," kata Budi.

Biasanya koridor Transjakarta yang terkena dampak jika ada aksi unjuk rasa di kawasan Monas dan sekitar Istana adalah koridor I (Blok M-Kota) dan koridor II (Harmoni-Pulogadung).

Kedua koridor ini sama-sama melintasi Jalan Medan Merdeka Barat yang berlokasi di sekitar Monas.  Jika mengacu pada pengalihan arus yang biasa dilakukan, pengalihan arus koridor I dilakukan dengan cara mengalihkan rute bus dari Jalan Medan Merdeka Barat ke Jalan Budi Kemulian dan Abdul Muis.

Adapun pada koridor II adalah dengan cara mengalihkan rute bus dari Jalan Medan Merdeka Barat ke Jalan Juanda. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie