JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memproyeksikan sebanyak 170 juta ton hingga 212,5 juta ton batubara nasional akan tetap diekspor tanpa lewat pembayaran letter of credit (L/C) di sepanjang tahun ini. Sejumlah produk batubara tersebut kebanyakan berasal dari perusahaan tambang pemegang konsesi perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) generasi satu dan generasi dua. "Sebanyak 40% hingga 50% dari total produksi nasional sebanyak 425 juta ton masih menggunakan telegraphic transfer (TT) kalau langsung dialihkan ke L/C tentu akan merugikan baik untuk perusahaan maupun negara," kata Supriatna Sahala, Direktur Eksekutif APBI, usai menggelar pertemuan dengan Direktorat Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (6/4).
212,5 juta ton batubara akan diekspor tanpa L/C
JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memproyeksikan sebanyak 170 juta ton hingga 212,5 juta ton batubara nasional akan tetap diekspor tanpa lewat pembayaran letter of credit (L/C) di sepanjang tahun ini. Sejumlah produk batubara tersebut kebanyakan berasal dari perusahaan tambang pemegang konsesi perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) generasi satu dan generasi dua. "Sebanyak 40% hingga 50% dari total produksi nasional sebanyak 425 juta ton masih menggunakan telegraphic transfer (TT) kalau langsung dialihkan ke L/C tentu akan merugikan baik untuk perusahaan maupun negara," kata Supriatna Sahala, Direktur Eksekutif APBI, usai menggelar pertemuan dengan Direktorat Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (6/4).