KONTAN.CO.ID - Kontribusi positif PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) kepada masyarakat turut diwujudkan di Area Lahendong, Sulawesi Utara. PGE Area Lahendong sendiri memiliki enam unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang beroperasi secara komersial sejak 2001. Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi mengatakan, "Dengan total kapasitas terpasang dari Area Lahendong sebesar 120 megawatt (MW), Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong menjadi tulang punggung dalam pemasokan kebutuhan listrik masyarakat yang bermukim di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo." Lahendong menjadi salah satu dari 13 WKP yang dikelola langsung oleh PGE dengan total kapasitas terpasang 672 MW. Julfi mengatakan ia optimistis kontribusi asupan listrik dari area Lahendong ini akan bisa mewujudkan ambisi PGE menjadi 1 gigawatt (GW) company dalam dua tahun ke depan.
"Area Lahendong ini merupakan bagian dari strategi penambahan kapasitas terpasang yang dikelola sendiri oleh PGE menjadi 1 GW. Untuk mengoptimalkan potensi listrik, kami menggunakan penerapan teknologi co-generation," ujar Julfi. Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yani menjelaskan PGE Area Lahendong telah berhasil memasok listrik kepada 133.300 rumah di wilayah Sulawesi Utara. "Per semester I-2023 PGE Area Lahendong telah menghasilkan pendapatan usaha sebesar USD 42.822.000 yang berkontribusi sebesar 20,7% terhadap pendapatan Perseroan," ungkapnya. Terkait dengan manfaat keberadaan Area Lahendong ini, Julfi mengatakan, pihaknya memiliki komitmen kuat dalam implementasi kebijakan Environment, Social and Governance (ESG). Dari sisi keberlanjutan lingkungan, Julfi mengungkapkan PGE Area Lahendong mengembangkan wilayah Konservasi Monyet Yaki yang merupakan salah satu satwa endemik Sulawesi Utara dengan status konservasi Kritis (Critically Endangered) melalui kerjasama dengan Yayasan Masarang sebagai Pengelola Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki. Selain itu, kontribusi positif PGE Area Lahendong juga sudah ditunjukkan dengan pembangunan bank sampah yang kini memiliki 37 nasabah dan menjadi lokasi studi tiru oleh 13 desa di sekitar Minahasa. "Kehadiran bank sampah telah berhasil mengurangi total 265 kg limbah plastik, 339,5 kg limbah kertas, dan 16 kg limbah kaleng. Pencapaian ini merupakan hal yang membanggakan bagi kami." kata Julfi. Selanjutnya, PGE Area Lahendong juga melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM Kelompok Jahit Wanita Maria. Produk hasil dari binaan UMKM ini adalah masker kain dan bean bag. "Kami juga sudah melakukan kerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tomohon Selatan untuk memberikan pelatihan dan mengembangkan Demonstration Plot (Demplot) agribisnis cabai rawit," jelas Ahmad Yani tentang kontribusi positif PGE area Lahendong kepada masyarakat. Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW. Rinciannya, sebanyak 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 13 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai tahun 2022 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.
Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy Optimalkan Panas Bumi di Hululais, Gub Bengkulu Apresiasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti