JAKARTA. Kali ini, pemerintah mulai membidik bisnis fesyen sebagai salah satu potensi ekspor. Seperti yang dilakukan Kementerian Perdagangan yang menggelar temu bisnis di sela-sela rangkaian acara Jakarta Fashion Week (JFW) 2013 yang berlangsung 8-9 November 2012. Dalam temu bisnis tersebut, Kemendag memfasilitasi temu bisnis antara desainer Indonesia dengan sejumlah buyer yang di undang datang ke JFW tersebut. "Harapannya, desainer Indonesia tidak hanya menciptakan desain yang unik dan berkualitas tinggi, namun dari sisi pemasaran juga mampu menyerap kebutuhan pasar lebih besar," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami ketika membuka Buyer's Room, Kamis (8/11). Dalam temu bisnis dengan buyer itu, ada 23 desainer Indonesia yang ikut serta. Mereka berasal dari; (X) SML, Ali Charisma, Antyk Butyk, Ardistia Dwiasri, Canvas Living, Deden Siswanto, Frej, Friedrich Herman, Harper & Smith, Hunting Fields, ISIS, Kle, La Spina Shoes, Pvblic Affair, dan Toton.
23 desainer adu karya di Jakarta Fashion Week
JAKARTA. Kali ini, pemerintah mulai membidik bisnis fesyen sebagai salah satu potensi ekspor. Seperti yang dilakukan Kementerian Perdagangan yang menggelar temu bisnis di sela-sela rangkaian acara Jakarta Fashion Week (JFW) 2013 yang berlangsung 8-9 November 2012. Dalam temu bisnis tersebut, Kemendag memfasilitasi temu bisnis antara desainer Indonesia dengan sejumlah buyer yang di undang datang ke JFW tersebut. "Harapannya, desainer Indonesia tidak hanya menciptakan desain yang unik dan berkualitas tinggi, namun dari sisi pemasaran juga mampu menyerap kebutuhan pasar lebih besar," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami ketika membuka Buyer's Room, Kamis (8/11). Dalam temu bisnis dengan buyer itu, ada 23 desainer Indonesia yang ikut serta. Mereka berasal dari; (X) SML, Ali Charisma, Antyk Butyk, Ardistia Dwiasri, Canvas Living, Deden Siswanto, Frej, Friedrich Herman, Harper & Smith, Hunting Fields, ISIS, Kle, La Spina Shoes, Pvblic Affair, dan Toton.