25-30% Gas Donggi Senoro untuk Domestik



JAKARTA. Tarik ulur pembahasan proyek Donggi Senoro akhirnya selesai juga. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh sudah meneken surat keputusan pengalokasian gas Donggi Senoro. Menurut Darwin, keputusan alokasi Donggi Senoro tersebut didasari oleh rekomendasi tim teknis ESDM dan arahan dari Wakil Presiden dan Menteri Perekonomian.Surat yang bernomor 4186/13/MEM.M/2010 menyebutkan, ada tiga pokok keputusan; pertama, alokasi gas yang dihasilkan, diupayakan seluruhnya untuk kebutuhan domestik minimal 25% hingga 30%. Sisanya akan dipergunakan untuk ekspor dengan mempertimbangkan faktor keekonomian. “Alokasi gas yang dihasilkan diupayakan seluruhnya untuk kebutuhan domestik bila memungkinkan, atau dengan pertimbangan keekonomian minimal 25% sampai dengan 30% untuk domestik sebagaimana rekomendasi tim teknis dan arahan Wapres/Menko dalam rapat tanggal 1 Juni 2010,” kata Darwin. Pokok kedua, Darwin meminta kepada pihak-pihak yang berinvestasi agar merencanakan dan merealisasikan biaya investasi seefisien dan ekonomis mungkin guna kelayakan dan keberlanjutan usahanya. Pokok ketiga, pemerintah meminta agar tercipta praktek persaingan usaha yang sehat sesuai dengan aturan dan Undang-Undang yang berlaku.Wakil kepala BP Migas Hardiono enggan berkomentar terlalu banyak mengenai keputusan Menteri ESDM tersebut. Ia hanya menyatakan, pihaknya akan secara cepat melakukan sejumlah langkah agar target onstream produksi gas bisa tercapai sesuai jadwal, yaitu pada 2013. Pasalnya, bulan Januari lalu proyek ini mestinya sudah mulai konstruksi. “Ya, kita perlu bahas lagi, ini kan masih baru keputusannya. Nanti hari Selasa lagi kita rapat lagi,” kata Hardiono.Segendang seperjogetan dengan Hardiono, Direktur Proyek PT Medco Energi Internasional Tbk Lukman Mahfoedz mengatakan, dengan adanya keputusan ini, pihaknya akan mendiskusikan kembali dengan BP Migas tentang langkah-langkah selanjutnya. Sayangnya, Lukman enggan berkomentar soal calon-calon pembeli tersebut. “Kita sekarang akan membahasnya kembali dengan BP Migas tentang langkah selanjutnya sehingga proyeknya bisa dilaksanakan dengan secepatnya,” kata Lukman singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: