JAKARTA. Sepanjang semester I 2010, tingkat ketidaklulusan calon direksi dan komisaris perusahaan asuransi dalam uji kelayakan dan kepatutan alias fit and proper test mencapai 27%. Berdasarkan catatan Biro Perasuransi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), di semester I ada 154 calon direksi dan komisaris asuransi yang mengikuti fit and propert test. Rinciannya, 37 orang dari perusahaan pialang asuransi, 3 dari keagenan, dan sisanya 114 orang dari perusahaan asuransi. Dari jumlah itu, yang tidak lulus mencapai 41 orang. Sayangnya, Bapepam-LK enggan mengungkapkan nama dan perusahaan calon yang tidak lulus itu. Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengungkapan, penyebab utama ketidaklulusan peserta fit and proper test pengurus asuransi tersebut adalah akibat kurang memadainya pengetahuan mengenai dunia perasuransian. "Hampir semua karena faktor pengetahuan. Kalau faktor integritas itu langka," ujar Isa, di kantornya, Jumat (30/7).
27% Pengurus Asuransi Tak Lolos
JAKARTA. Sepanjang semester I 2010, tingkat ketidaklulusan calon direksi dan komisaris perusahaan asuransi dalam uji kelayakan dan kepatutan alias fit and proper test mencapai 27%. Berdasarkan catatan Biro Perasuransi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), di semester I ada 154 calon direksi dan komisaris asuransi yang mengikuti fit and propert test. Rinciannya, 37 orang dari perusahaan pialang asuransi, 3 dari keagenan, dan sisanya 114 orang dari perusahaan asuransi. Dari jumlah itu, yang tidak lulus mencapai 41 orang. Sayangnya, Bapepam-LK enggan mengungkapkan nama dan perusahaan calon yang tidak lulus itu. Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengungkapan, penyebab utama ketidaklulusan peserta fit and proper test pengurus asuransi tersebut adalah akibat kurang memadainya pengetahuan mengenai dunia perasuransian. "Hampir semua karena faktor pengetahuan. Kalau faktor integritas itu langka," ujar Isa, di kantornya, Jumat (30/7).