28 Bayi Prematur di RS Al-Shifa Gaza Dievakuasi di Tengah Kepungan Tank Israel



KONTAN.CO.ID - Rumah Sakit Al-Shifa Gaza akhirnya mengevakuasi 28 bayi prematur yang terjebak selama konflik antara Hamas dan Israel. Seluruh bayi tersebut pada hari Senin (20/11) langsung dibawa ke Mesir untuk mendapatkan perawatan darurat.

Melansir Reuters, beberapa bayi lainnya meninggal setelah inkubator mereka rusak di tengah tidak berfungsinya layanan medis selama serangan militer Israel di Kota Gaza.

Bayi-bayi tersebut diangkut pada hari Minggu ke sebuah rumah sakit di Rafah, perbatasan selatan Gaza yang dikuasai Hamas, sebelum dipindahkan ke Mesir. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan 12 di antaranya telah diterbangkan ke Kairo.


Baca Juga: Benjamin Netanyahu Mengakui Israel Gagal Meminimalkan Korban Sipil di Gaza

Sayangnya, 8 bayi telah meninggal sejak dokter di rumah sakit itu memberikan peringatan kepada komunitas internasional bulan ini. Sebelumnya ada 39 bayi prematur yang berisiko akibat kurangnya pengendalian infeksi, air bersih dan obat-obatan di bangsal neo-natal.

Juru bicara WHO mengatakan bahwa seluruh bayi yang dievakuasi sedang mengalami infeksi serius.

Tentara Israel merebut RS Al-Shifa pekan lalu untuk mencari jaringan terowongan bawah tanah milik kelompok Islam Hamas. 

Baca Juga: Tentara Israel Klaim Temukan Terowongan Bawah Tanah Hamas di RS Al-Shifa Gaza

Sejak saat itu, ratusan pasien, staf medis, dan pengungsi meninggalkan rumah sakit. Dokter mengatakan mereka diusir oleh tentara Israel. Sementara pihak Israel menyebut evakuasi dilakukan dengan sukarela.

Sementara itu di Rumah Sakit Indonesia,  Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat tembakan ke kompleks yang dikelilingi tank Israel. Pejabat kesehatan mengatakan 700 pasien dan staf berada di bawah serangan Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukannya hanya membalas serangan yang datang dari para pejuang Hamas yang ada di rumah sakit. Mereka juga mengklaim telah melakukan banyak upaya untuk meminimalkan korban sipil.

Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Kian Kewalahan, Tak Bisa Berfungsi

"Semalam, teroris melepaskan tembakan dari dalam Rumah Sakit Indonesia di Gaza ke arah pasukan IDF yang beroperasi di luar rumah sakit. Sebagai tanggapan, pasukan IDF langsung menargetkan sumber tembakan musuh secara spesifik. Tidak ada peluru yang ditembakkan ke arah rumah sakit," kata IDF.

Sejak perang meletus pada 7 Oktober, pemerintahan Hamas di Gaza mengatakan sedikitnya 13.300 warga Palestina telah tewas, termasuk setidaknya 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita, akibat serangan Israel yang berkelanjutan. PBB mengatakan dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza kini kehilangan tempat tinggal.