3 Bank ini cetak pertumbuhan Oktober dua digit



JAKARTA. Tiga bank besar sampai Oktober 2016 ini mencatatkan kinerja yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan kenaikan laba bersih yang mencapai dua digit.

Tiga bank yang sudah mempublikasikan laporan keuangan bulanan Oktober 2016 yaitu Bank BNI, Bank BTN dan Bank Mega.

PT Bank Negara Indonesia Tbk misalnya, sampai Oktober mencatatkan kenaikan laba 23,01% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year) menjadi Rp 8,26 triliun. Kenaikan laba ini didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 17% yoy dan kenaikan biaya operasional yang hanya 7,53% yoy.


Dari sisi rasio intermediasi, BNI mencatatkan kenaikan kredit sebesar 21,81% menjadi Rp 354,19 triliun. Dari jumlah kredit ini, BNI menganggarkan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp 16,1 triliun atau naik 41,18%.

Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan, pertumbuhan kredit BNI sampai Oktober 2016 disumbangkan oleh kredit bisnis banking yang tumbuh sebesar 23%. “Sementara bisnis kredit konsumer BNI tumbuh moderat di angka 13%,” kata Rico dalam pesan singkat kepada KONTAN, Jumat (25/11).

Untuk kredit korporasi, BNI mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi utamanya terkait pembiayaan infrastruktur. Sampai akhir tahun, bank berlogo 46 ini mengaku akan fokus untuk mencapai target laba dan kredit.

Rico tidak merinci berapa target kredit dan laba sampai akhir tahun. Hal ini karena BNI masih melihat pada kuartal 4 pertumbuhan kredit akan banyak dipengaruhi kondisi likuiditas.

PT Bank Tabungan Negara Tbk juga mencatatkan kinerja yang cukup bagus sampai Oktober 2016. Laba BTN naik sebesar 32,92%. Kenaikan laba ini disebabkan karena pertumbuhan bunga bersih sebesar 11,73%. Sedangkan beban operasional hanya naik tipis 3,38% menjadi Rp 3,7 triliun.

Dari fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit BTN naik 15,89% menjadi Rp 141,6 triliun. Dari jumlah kredit ini BTN menganggarkan Rp 2,1 triliun untuk cadangan kerugian (CKPN).

Direktur Bank BTN Oni Febriarto Rahardjo berujar pertumbuhan kredit BTN sampai Oktober 2016, disebabkan oleh sektor perumahan baik konstruksi maupun KPR.

“Sedangkan laba meningkat karena efisinesi dalam biaya dana dan operasional bank,” ujar Oni dalam pesan singkat kepada KONTAN, Jumat (25/11). Sampai akhir tahun menurut Oni diharapkan pertumbuhan kredit BTN bisa mencapai 18% sampai 20%.

Selain dua bank plat merah tersebut, sampai Oktober 2016, Bank Mega juga telah mencatatkan laporan keuangan bulanan. Selama sepuluh bulan 2016 Bank Mega berhasil meningkatkan laba 25,74% yoy menjadi Rp 1,18 triliun.

Kenaikan laba ini karena pendapatan bunga bersih yang naik 28,09%. Dari sisi fungsi intermediari, bank berkode emiten MEGA ini sedikit mengalami ganjalan dengan adanya penurunan kredit sebesar 15,9% menjadi Rp 27,47 triliun. Namun penuruan kredit pada Oktober 2016 sedikit lebih baik dari September 2016 yang turun 16,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia